Kaisar Abu Hanifah Serahakan 726 PIP kepada Wali Siswa di Kabupaten Gunung Kidul

Berita Baru, Gunung Kidul – Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Kaisar Abu Hanifah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 726 wali siswa Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Gunung Kidul, Sabtu 09 Agustus 2025.

Berlokasi di Balai Desa Semugih, Karang Wetan Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, penyerahan bantuan pemerintah ini diwaliki oleh Koordinator Kabupaten  (Korkab) Gunung Kidul, Azhar Muhammad.

Azhar menyampaikan, PIP bertujuan untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya dari keluarga kurang mampu, agar tidak putus sekolah dan terus melanjutkan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi.

“Penyaluran bantuan ini menjadi bukti nyata komitmen wakil rakyat dalam memperjuangkan hak pendidikan yang merata dan inklusif,” tambahnya.

Menyampaiakan pesan Kaisar, Azhar berharap agar bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi orang tua, tetapi juga memotivasi anak-anak untuk semakin giat belajar.

“Salam dari Bapak Kaisar, beliau berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para orang tua untuk keperluan pendidikan anak. Semoga menjadi pemicu semangat dan pembuka jalan masa depan yang lebih cerah,” kata Azhar saat menyerahkan SK PIP secara simbolis.

Penyerahan SK PIP ini berjalan tertib dan antusias. Orang tua siswa yang hadir menyambut baik bantuan ini dan menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh anggota DPR RI tersebut terhadap pendidikan di daerah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin sosialisasi dan realisasi PIP yang terus digiatkan oleh Kaisar Abu Hanifah bersama timnya di berbagai kabupaten/kota se-DIY, sebagai wujud nyata keberpihakan terhadap rakyat, terutama di sektor pendidikan.

Sementara itu lewat keterangan tertulis, Kaisar menyampaikan bahwa Pendidikan adalah tangga utama menuju kemajuan. Menurutnya Program Indonesia Pintar bagian dari ikhtiar bersama agar semua anak mendapat hak yang sama. Khususnya soal biaya sekolah.

“PIP ini ikhtiar kita bersama agar tidak ada anak yang tertinggal karena kendala biaya. Kami di parlemen akan terus memperjuangkan agar akses pendidikan makin merata dan inklusif, terutama bagi masyarakat di daerah,” ujar Kaisar. []