Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hanif Dhakiri: Pertumbuhan Ekonomi Bukan Statistik, Tapi Kesejahteraan Nyata

Hanif Dhakiri: Pertumbuhan Ekonomi Bukan Statistik, Tapi Kesejahteraan Nyata



Berita Baru, Jakarta — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan dukungan penuh terhadap target ekonomi Presiden Prabowo Subianto pada 2026. Namun, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PKB, M. Hanif Dhakiri, menegaskan bahwa capaian tersebut tidak boleh berhenti sebagai angka makro, melainkan harus terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari rakyat.

“Pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka di kertas, tapi harus hadir di meja makan, di sawah, dan di dompet rakyat Indonesia,” kata Hanif dalam keterangannya, Sabtu (16/8).

Menurut Hanif, target pertumbuhan 5,4% yang dipatok pemerintah hanya bisa tercapai bila ada industrialisasi yang nyata, hilirisasi yang konsisten, dan birokrasi yang lebih efisien. Tanpa itu, target hanya akan jadi retorika.

Ia juga menyoroti target inflasi 2,5%. “Inflasi rendah hanya berarti bila rakyat bisa belanja kebutuhan pokok dengan tenang,” ujarnya, sembari menekankan pentingnya stabilitas harga beras, minyak goreng, dan cabai.

PKB menilai target kurs Rp16.500 per dolar AS dapat diterima, tetapi lebih penting menjaga stabilitas agar tidak mudah diguncang gejolak global. Sementara untuk suku bunga obligasi 10 tahun di kisaran 6,9%, Hanif mengingatkan pentingnya disiplin fiskal. “Pasar hanya percaya pada fiskal yang jujur dan disiplin, bukan pada janji yang longgar,” tegasnya.

Terkait pengangguran yang ditargetkan turun hingga 4,4–4,9%, Hanif menilai kunci keberhasilan terletak pada perluasan lapangan kerja formal, khususnya bagi generasi muda. Ia juga menekankan bahwa menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen tidak bisa mengandalkan bantuan sosial, melainkan pemberdayaan ekonomi desa dan akses permodalan.

“Bonus demografi bisa jadi berkah, tapi tanpa kerja formal, ia berubah menjadi beban,” jelasnya.

Hanif menegaskan PKB akan terus menjadi mitra strategis pemerintah, mendukung penuh namun tetap mengawal dengan kritis.
“Dukungan kami pada Presiden Prabowo bukan cek kosong, melainkan komitmen untuk memastikan ekonomi tumbuh adil dan berpihak pada rakyat kecil,” pungkasnya.