Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sajojo Kids

Literasi Religius dan Ceria, UNISNU Jepara Luncurkan Program Sajojo Kids di SDN 4 Bawu



Berita Baru, Jepara – Suasana semangat dan keceriaan menyelimuti SDN 4 Bawu, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, saat Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara meluncurkan program pengabdian masyarakat bertajuk Smart Joyful Journaling for Kids (Sajojo Kids), sebagai bagian dari Program Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh DPPM Kemendikbudristek Dikti.

“Smart Joyful Journaling atau Sajojo Kids kami rancang sebagai metode pembelajaran untuk membangun kebiasaan belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa sekolah dasar,” ujar Khoirul Muslimin, salah satu dosen pelaksana program dari UNISNU Jepara.

“Melalui journaling, siswa diajak menulis tentang keseharian, perasaan, pengalaman pribadi, dan nilai-nilai keagamaan yang mereka jalani sehari-hari,” lanjutnya.

“Dengan journaling yang menyenangkan ini, siswa dilatih untuk menjadi kreatif, meningkatkan kemampuan literasi, membangun rasa percaya diri, dan juga melatih kesabaran serta ketekunan,” jelas Khoirul dalam sesi pelatihan yang digelar bersama para guru SDN 4 Bawu pada Senin (28/7/2025).

Khoirul juga menegaskan pentingnya konsistensi dalam menulis bagi anak-anak. “Siswa yang terbiasa menulis akan memiliki daya imajinasi yang tinggi, perkembangan motorik halus yang lebih baik, dan secara bertahap akan mengurangi ketergantungan terhadap gawai serta permainan digital.”

Dalam sesi pelatihan tersebut, Khoirul memperkenalkan enam teknik journaling yang dapat dipraktikkan oleh siswa. “Ada Free Writing Journaling, di mana siswa menulis bebas tanpa memperhatikan struktur atau tata bahasa. Lalu ada Prompt-Based Journaling dengan pertanyaan pemantik, seperti ‘Apa hal menyenangkan hari ini?’”

“Kami juga mengenalkan Gratitude Journaling untuk melatih rasa syukur. Misalnya, siswa menulis: ‘Alhamdulillah hari ini saya bisa menghafalkan surat-surat pendek dengan lancar.’”

“Kemudian, ada Reflective Journaling yang mengajak siswa menulis pengalaman pribadi dan pelajaran yang bisa diambil. Selain itu, Bullet Journaling memanfaatkan simbol dan poin, serta Mindful Journaling untuk menulis dengan kesadaran penuh dan empati yang kuat terhadap diri sendiri,” jelasnya.

“Menulis itu tidak bisa dipaksakan. Harus dimulai dengan kebiasaan dan kesadaran. Guru perlu mendampingi siswa dengan hati, bukan hanya instruksi,” ujarnya di hadapan para guru.

Ia juga mengutip pesan dari Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie: “Keberhasilan bukan milik mereka yang pintar, tetapi milik mereka yang mau berusaha.”

Dalam sesi berikutnya, Alzena Donas Sabilala dari UNISNU memperkenalkan aplikasi Smart Sajojo Kids yang dikembangkan sebagai bagian dari program. “Aplikasi ini dirancang ramah anak dan mudah diakses lewat gawai. Siswa bisa menulis secara digital, dan guru, orang tua, serta kepala sekolah bisa memantau perkembangan journaling siswa secara langsung,” ujarnya.

“Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan materi-materi keagamaan dalam bentuk interaktif, tidak lagi harus membaca teks panjang. Ini membuat pembelajaran lebih menarik dan terstruktur,” jelas Donas.

Kukuh Dwi Wijanarko, dosen lain yang tergabung dalam tim, menambahkan pentingnya pendekatan visual dalam proses belajar. “Belajar sekarang harus menyenangkan. Siswa generasi digital membutuhkan pendekatan visual dan berbasis teknologi agar materi pembelajaran lebih mudah dipahami,” ungkapnya.

Ia menyarankan penggunaan gambar, peta konsep, permainan edukatif, dan simbol-simbol visual dalam proses mengajar. “Dengan visual yang menarik, pembelajaran tidak terasa membosankan.”

Program Sajojo Kids diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat karakter religius dan literasi siswa sejak dini. “Ini adalah bagian dari pengabdian kami sebagai dosen UNISNU Jepara untuk dunia pendidikan dasar. Semoga membawa manfaat yang berkelanjutan bagi guru, siswa, dan seluruh ekosistem sekolah,” tutup Kukuh.