Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kaisar Abu Hanifah: Libur Lebaran Harus Jadi Momen Pemda untuk Maksimalkan Pariwisata Desa
Kaisar Abu Hanifah: Libur Lebaran Harus Jadi Momen Pemda untuk Maksimalkan Pariwisata Desa

DPR Dukung Pemerintah Genjot Ekspor Industri Logam, Mesin, dan Elektronika



Berita Baru, Jakarta — Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekspor sektor industri logam, mesin, dan elektronika. Dukungan ini disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Kaisar Abu Hanifah, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/8).

Kaisar menilai bahwa kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor secara masif di sektor tersebut merupakan langkah tepat dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global sekaligus memperkuat perekonomian nasional.

“Langkah pemerintah ini patut diapresiasi. Indonesia sudah waktunya naik kelas, bukan hanya menjadi objek pasar produk logam, mesin, dan elektronik dari luar, tapi juga sebagai pemain aktif dan kompetitif di tingkat global,” ujarnya.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DI Yogyakarta itu menekankan pentingnya dukungan menyeluruh, baik dari sisi kebijakan maupun infrastruktur, agar industri logam, mesin, dan elektronika dapat tumbuh secara berkelanjutan. Ia menyebut, penguatan sektor ini harus mencakup pengembangan SDM, riset dan teknologi, serta jaminan energi dan bahan baku.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada komoditas mentah. Industri pengolahan seperti logam, mesin, dan elektronika harus menjadi tulang punggung ekonomi ke depan. Ini bukan hanya soal ekspor, tapi juga soal kemandirian ekonomi dan martabat bangsa,” tegasnya.

Kaisar juga menyoroti peluang yang muncul dari keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk logam dan manufaktur. Menurutnya, hal ini merupakan momentum penting yang harus dimanfaatkan oleh pelaku industri nasional.

“Keputusan AS menurunkan tarif adalah peluang yang harus kita tangkap. Ini bisa membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk logam, mesin, dan elektronik buatan Indonesia. Pemerintah dan pelaku industri harus bergerak cepat dan taktis,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Indonesia harus segera bertransformasi dari negara pengekspor bahan mentah menjadi eksportir produk industri bernilai tambah tinggi.

“Industri pengolahan logam, mesin, dan elektronik harus menjadi pilar utama ekonomi nasional. Ini bukan cuma soal ekspor, tapi tentang membangun fondasi ekonomi yang mandiri, maju, dan berdaulat,” pungkas Kaisar.