Pertahankan Disertasi, Hasanuddin Wahid Promosikan Strategi Pertahanan Strategis

Berita Baru, Jakarta – Universitas Pertahanan Republik Indonesia menggelar Sidang Promosi Terbuka sekaligus ujian terbuka disertasi Hasanuddin Wahid yang mengangkat tema ‘Strategi Pertahanan Indonesia dalam Menghadapi China Gray Zone Strategy di Laut China Selatan Guna Mendukung Pertahanan Negara’ di Kampus Sentul pada 4 September 2025.

Dalam paparannya, Hasan Wahid, panggilan akrab Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) tersebut menguraikan adanya ancaman yang nyata berupa ancaman fisik dan non-fisik.

“Kehadiran milisi maritim dan kapal penjaga pantai China di zona ekonomi eksklusif Indonesia merupakan ancaman langsung terhadap kedaulatan,” ungkap Hasan.

Tingkat ancaman China Gray Zone Strategy sangat kuat yaitu sebesar 90,43 persen. Hasan menambahkan bahwa bentuk ancaman tersebut didominasi oleh ancaman fisik.

Selain itu, ancaman non-fisik yang paling kelihatan adalah adanya ketergantungan ekonomi dan investasi Indonesia terhadap China.

Dari penelitian yang dilaksanakan selama tiga tahun, Hasan menawarkan tiga strategi pertahanan yaitu hard power, sof power dan smart power.

“Ketiga strategi tersebut, dapat dilaksanakan secara berjangka yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” urai Hasan.

Hasan menegaskan novelti atau kebaruan teori dari penelitian tersebut yaitu asymmetric defence strategy atau strategi pertahanan asimetris. Strategi ini menggunakan taktik, teknologi, atau organisasi yang berbeda untuk mengeksploitasi kerentanan musuh yang lebih unggul, yang bertujuan untuk mencapai efek yang tidak proporsional dengan sumber daya yang minimal.

“Novelty atau kebaruan teori dari penelitian ini adalah asymmetric defence strategy. Hal ini adalah kombinasi dari strategi hard power, soft power dan smart power yang dapat dilaksanakan secara berjenjang yaitu jangka pendek, menengah dan panjang,” tegasnya yakin.

Terpantau di tempat kegiatan, sidang promosi terbuka tersebut dihadiri oleh banyak tokoh antara lain Wakil Presiden RI 2019-2024 KH. Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Fathan Subchi, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR Cucun Syamsu Rijal, Direktur Eksekutif The Reform Initiatives Hadi Prayitno, para anggota DPR dari berbagai fraksi, anggota DPRD dari berbagai daerah, serta keluarga alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Malang.