Ketum PB PMII Temui Presiden Prabowo, Desak Pemerintah Tangani Dampak PHK Massal

Berita Baru, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), M. Shofiyulloh Cokro, bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Presiden, Kamis (4/9).

Pertemuan tersebut dimanfaatkan PB PMII untuk menyampaikan 17+8 tuntutan yang sebelumnya ramai diperbincangkan publik. Dari sekian banyak aspirasi, salah satu yang ditekankan adalah penanganan cepat terhadap dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

“Kami menyampaikan beberapa hal terkait 17+8 kepada Presiden Prabowo. Di antara tuntutan tersebut, PB PMII menekankan agar Presiden segera menangani dengan cepat dampak kasus PHK massal dan mendorong penyediaan lapangan pekerjaan sebesar-besarnya,” kata Shofiyulloh.

Ia menegaskan, PB PMII juga mendorong pemerintah membuka akses lapangan kerja seluas mungkin sebagai upaya menekan angka pengangguran di Indonesia.

Lebih lanjut, Shofiyulloh menjelaskan bahwa pilihan menyampaikan aspirasi langsung ke Presiden dinilai lebih strategis dibandingkan melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Kami, PB PMII, memilih menyampaikan aspirasi tersebut ke Presiden karena kami menganggap hal ini lebih tepat daripada ke DPR,” tegasnya.

Pertemuan ini mencerminkan komitmen PB PMII untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya terkait isu ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat.