
HSN 2025, PKH Pamekasan Jalin Kemitraan Partisipatif dengan Warga NU
Pamekasan, Berita Baru – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Sosial Republik Indonesia dari Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pamekasan melakukan Istighasah Kubro dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN 2025) dan Harlah Jatman Ke 68 (Idarah Syu’biyyah Jam’iyyah Ahluth Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah, Selasa (21/10) di Aula Utama Kantor PCNU Pamekasan.
Kegiatan tersebut merupakan permintaan langsung Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Gus Saifullah Yusuf kepada Koordinator Wilayah (Koorwil) PKH Jatim 6, dalam rangka pengentasan “Fuqara wal masakin”.
Koorwil PKH Jatim 6 Hanafi mengatakan, salah satu permintaan Mensos Gus Ipul, agar para Koorkab di Madura senantiasa melakukan komunikasi inten dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) dalam menjalin kemitraan partisipatif.
“Kami mulai di Pamekasan dengan melakukan kolaborasi dengan Ormas NU yang notabeni organisasi besar untuk menjalin kemitraan dalam mengentaskan orang-orang fakir dan orang-orang miskin,”katanya.
Kemitraan partisipatif yang maksud, urai Hanafi, ormas NU tersebar sampai di tingkat ranting atau desa dan kelurahan sehingga di harapkan pertisipasinya dalam membatu pemerintah melakukan pemutakhiran terhadap warga yang membutuhkan.
“Warga NU kami minta partisipasinya untuk bisa melakukan cek usul sanggah melalui aplikasi cek bansos, sehingga warga yang sudah tidak layak menerima bansos bisa di sanggah sesuai kondisi terkini begitupun sebaliknya yang tidak mampu untuk di usulkan mendapatkan program dari Kemensos RI,”urainya.
“Cek bansos ini bisa di akses oleh masyarakat umum, jadi di harapkan juga bisa melakukan pemutakhiran dengan melaporkan di aplikasi cek bansos, sehingga menghasilkan validitas Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) lebih akurat,” tambah Hanafi.
Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan K. Muhckis Nasir menyampaikan, pengentasan kemiskinan yang di lakukan oleh SDM PKH ini selaras dengan Thoriqoh yang di amalkan oleh warga NU.
“Para pendamping PKH sebagian banyak adalah Santri sehingga mental pejuang harus tetap tertanam dalam mengentaskan kemiskinan di Pamekasan,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Muchlis berpesan, pendamping PKH dalam menjalankan amanah harus berpihak kepada pada warga miskin. Sama halnya dengan para pejuang Santri kala itu merebut kemerdekaan.
“Momen hari santri bukan sekedar ritual atau seremonial tahunan, melainkan refleksi pejuang santri yang berjuang melawan penjajah kala itu. Tugas Pendamping PKH hari ini harus berjuang dalam memerdekakan rakyat miskin di Kabupaten Pamekasan ini,” serunya.
Muchlis berharap. Pendamping PKH di desa atau kelurahan juga bisa berkolaborasi dengan pengurus NU di tingkat bawah dalam hal mengentaskan kemiskinan serta bisa menjadi kepanjangan tangan PCNU untuk terus mengajak warga terus berdikir ala Jamiyah Thoriqoh An-Nahdliyah.
Dalam acara tersebut diikuti oleh sebanya 201 SDM PKH Kabupaten Pamekasan, Pengurus MWCNU se Pamekasan, Badan Semi Otonom (Banom) NU dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 100 orang asal Kota Pamekasan.
Sementara Koordinator PKH Kabupaten Pamekasan, Ita Purnama Sari berharap, SDM PKH bisa terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder yang ada termasuk ormas di masing-masing dampingan, hal itu untuk memaksimalkan program Kemensos betul-betul tepat sasaran.
“Para SDM PKH agar terus konsentrasi terhadap kewajiban 10 KPM wajib Graduasi, selain itu memastikan warga Pamekasan tidak ada lagi orang miskin yang tidak menerima bansos,” tuturnya.
Rctiplus.com
pewartanusantara.com
Jobnas.com
Serikatnews.com
Serdadu.id
Beritautama.co
kalbarsatu.id
surau.co
