Pemkab Tuban Berinovasi, Program Ternak Bebek Bagi Masyarakat
Berita Baru, Tuban – Berawal dari suksesnya mengembangkan peternakan sapi yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur. Kini Pemerintah Kabupaten Tuban, lewat Dinas Perikanan dan Peternakan mulai kembangkan program peternakan bebek untuk warga.
Tujuan dibuatnya program ini, untuk membantu mengangkat perekonomian masyarakat kurang mampu. Apalagi dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, perlu adanya inovasi dan trobosan baru demi ekonomi terus bergerak.
Program tersebut diharapkan bisa menjadi bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Tuban untuk peningkatan kesejahteraan warganya. Bukan hanya dikalangan atas. Namun, bisa dirasakan masyarakat menengah dan kurang mampu, itu tujuan yang paling utama. Oleh karena itu potensi alam akan dikelola dengan baik, agar bisa menjadi tambahan pendapatan masyarakat.
“Program ini (ternak bebek, red) prospeknya bagus, tidak perlu modal banyak. Namun bisa menciptakan peluang usaha baru,” kata Bupati Huda, Minggu (8/11).
Lebih lanjut Bupati Huda menambahkan, Pemkab Tuban berupaya mengembangkan peluang tersebut, agar dampaknya bisa dirasakan masyarakat.
“Pengembangan ternak bebek memiliki keunggulan. Selain relatif lebih tahan penyakit, kotorannya tidak mengganggu lingkungan karena tidak mengundang lalat,” ungkapnya.
Bupati Huda juga menginstruksikan kepada Diskanak dan Diskoperindag, untuk berkoordinasi kaitannya dengan pengembangan ternak bebek tersebut. Sejumlah kendala yang perlu diatasi salah satunya adalah belum terdapatnya pasar khusus untuk menampung telur hasil ternak bebek di Kabupaten Tuban.
“Nantinya akan ada pasar khusus, sehingga peternak bebek tidak perlu bingung untuk menjual telur hasil ternaknya,” tuturnya.
Lebih jauh, Pemkab Tuban juga akan melakukan pembinaan dan membantu permodalan bagi peternak bebek.
Sementara itu, Kepala Diskanak Tuban Amenan mengatakan, setiap bulannya peternak diperkirakan, mampu menjual telur bebek antara 350-500 butir. Rata-rata satu butir telur bebek mentah dijual dengan harga 1.700 rupiah, sedangkan untuk telur bebek asin siap makan dijual seharga 2.000 rupiah.
“Banyak pasar yang bisa dijangkau untuk pemasarannya, baik kepada pengepul, di pasar tradisional, dan objek wisata,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan potensi wilayah pengembangan. Sejumlah pertimbangan dilakukan Diskanak sebelum menentukan wilayah pengembangan ini, diantaranya jauh dari pemukiman penduduk, dan memiliki suhu yang tepat.
“Pada tahun 2021 Diskannak akan melakukan pembinaan dan memberikan bantuan kepada 8 kelompok peternak bebek,” tutupnya.
Perlu diketahui, hingga bulan November 2020, terdapat 18 kelompok peternak bebek di Kabupaten Tuban. (Mam/Dur)