Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ciptakan Peluang Bisnis, KKN PAR Al Hikmah Tuban Ajak Masyarakat Buat Olahan Jambu Mente

Ciptakan Peluang Bisnis, KKN PAR Al Hikmah Tuban Ajak Masyarakat Buat Olahan Jambu Mente



IKLAN MEDIA AWASI KAMPANYE PILKADA 2024

Berita Baru, Tuban – Desa karangrejo, Kecamatan Bancar terkenal dengan penghasil jambu monyet di Kabupaten Tuban hal yang tersebut mendorong Mahasiswa KKN PAR IAI Al-Hikmah Tuban adakan pelatihan membuat olahan makanan dari jambu monyet, pada Kamis (19/08/21).

Setelah melakukan observasi dan eksperimen terhadap jambu monyet hasil alam Karangrejo tersebut, jambu monyet Karangrejo identik dengan bentuk lebih besar dibandingkan dengan daerah lain, bibitnya turun temurun dari nenek moyang yang bertahan hingga sekarang. Sehingga bisa diolah menjadi produk unggulan bernilai jual. Dalam pelatihan tersebut, nampak sekali masyarakat antusias untuk menghadiri guna mengetahui bagaimana cara untuk membuat jambu monyet.

“Saya senang di adakan pelatihan jambu monyet ini karena sangat bermanfaat bisa menambah wawasan tapi lebih bagus lagi kalau di praktikan langsung,” kata Nanik warga Karangrejo peserta pelatihan.

Istiana selaku Kades Desa Karangrejo menyampaikan jika pelatihan ini sangat baik untuk warga dan bisa membantu perekonomian. “Kegiatan pelatihan ini sangat baik untuk warga sehingga warga bisa membuat cemilan dan menjualnya tapi kurangnya praktik langsung di tempat,” ucapnya.

Sebelumnya, Sabtu, (14/08) mahasiswa melakukan obeservasi pada daging jambu monyet yang tidak digunakan, mahasiswa berinisiatif untuk membuat daging jambu monyet menjadi sebuah produk yang memiliki daya jual.

Mahasiswa mencoba membuat krupuk jambu monyet, dengan melakukan observasi terlebih dahulu di rumah Bu Kades. Bu Kades turut ambil bagian dalam observasi dengan mahasiswa KKN PAR IAI AL Hikmah. Dengan langkah awal membuat adonan krupuk, adonan krupuk harus ditaruh dikulkas agar bisa menjadi keras.

Setelah melakukan hal tersebut, masyarakat langsung tanggap dan ingin membuat jambu monyet yang diolah menjadi cemilan bersama-sama dan masyarakat merasa puas dengan rasa pada krupuk jambu monyet yang dibuat yang selama ini masyarakat tidak tahu cara untuk mengolah jambu menjadi cemilan karena masyarak sibuk dengan bertani.

Mayoritas masyarakat Desa Karangrejo menanam jambu monyet di ladang atau sawah dan di pinggir-pinggir jalan. Selain metenya, daging jambu monyet juga memiliki segudang manfaat. Masyarakat desa karangrejo biasa membuat jambu monyet menjadi abon dan oseng untuk konsumsi pribadi sehari-hari. Sisanya jika jambu monyet busuk dijadikan pakan sapi agar jambu tidak terbuang. Karena mayoritas penduduk Desa Karangrejo bermata pencaharian sebagai petani, sehingga tidak ada waktu untuk memproduksi jambu monyet jadi abon atau cemilan untuk dijual.

“Masyarakat disini memanfaatkan jambu monyet menjadi oseng untuk lauk dan sisanya yang busuk-busuk diberikan ke sapi atau kambing,” ujar Sariani warga Karangrejo dalam wawancara singkatnya.

Istiana selaku Ibu kades Desa Karangrejo dalam wawancara singkatnya Mengapresiasi yang telah dilakukan mahasiswa KKN yang melakuakn yang tersebut.

“Saya senang karena bisa mendapat pengetahuan mengenai manfaat yang jambu mete karena di sini jambu mete hanya dibuang dan dijadikan makanan hewan,” tuturnya.

Hilmi salah satu mahasiswi KKN PAR IAI Al-Hikmah Tuban mengatakan, senang dengan observasi yang dilakukan pada jambu monyet ini, karena bisa menambah pengalaman dan dapat di buat sendiri dirumah untuk lauk dan cemilan.

“Mendapat ilmu baru dan terbilang cara pembuatannya mudah. Sehingga bisa dilakukan,” tegasnya.

Adapun, khasiat daging jambu monyet memang sudah tidak perlu diragukan lagi, bukan hanya menjadi produk makanan, akan tetapi juga baik untuk kesehatan jantung dan membantu membakar lemak. Mete jambu monyet juga memiliki segudang manfaat, bukan hanya dibuat coklat kacang mete tapi juga baik untuk kesehatan, misalnya mengurangi risiko penyakit jantung, serta untuk program diet karena mete mampu membantu menjaga berat badan. (Wan/Mam)