Jembatan Glendeng Bakal Ditutup Total, Kondisi Jalan Semakin Buruk
Berita Baru, Tuban – Kondisi jembatan Glendeng yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko, semakin buruk. Jalan penghubung dari dua Kabupaten Tuban-Bojonegoro itu tak lama lagi akan ditutup total.
Hal itu dilakukan lantaran jembatan yang melintang di sungai bengawan solo tersebut bisa membahayakan kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat.
“Mulai Sabtu besok jembatan Glendeng ditutup total bagi roda dua maupun empat, baik dari arah Tuban maupun Bojonegoro,” kata KBO Satlantas Polres Tuban, Iptu Sampir Santoso kepada wartawan, Jumat (20/5).
Lebih lanjut, Sampir menerangkan, penutupan bakal dilakukan baik dari arah masuk jembatan Bojonegoro dan juga Tuban. “Kendaraan dari arah Tuban bisa melewati Soko,Parengan,Ponco hingga sampai Bojonegoro. Begitupun sebaliknya,” sambungnya.
Disinggung alasan penutupan, perwira pertama itu menyebut berdasarkan hasil rekomendasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPRPRKP) Kabupaten Tuban.
“Penutupan berdasarkan rekomendasi PUPRPRKP, karena jembatan yang dari titik Tuban terus mengalami penurunan konstruksi. Dulu akhir Februari 30 cm, sekarang mungkin sudah lebih,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jembatan penghubung Tuban-Bojonegoro itu mengalami keretakan konstruksi, pada awal November 2020. Hal itu dikarenakan bagian penahan tanah jembatan sisi utara yang amblas akibat abrasi sungai di sekitar lokasi, hingga menyebabkan jembatan terputus.
Akibatnya, kendaraan roda dua dan roda empat pun tak bisa melintas hingga harus memutar ke jalur alternatif, jika ingin ke Tuban-Bojonegoro atau sebaliknya. Lalu setelah perbaikan selesai, jembatan dibuka pada Jumat (4/2/2022).
Jembatan glendeng penghubung Tuban-Bojonegoro ditutup lagi pada Minggu (27/2/2022), setelah timbul keretakan pada konstruksi bawah jembatan. Saat ini status jembatan masih dalam pemeliharaan oleh rekanan sampai Juli 2022.
Atas kerusakan tersebut, Pemkab Tuban menganggarkan perbaikan jembatan yang berada di Desa Simo, Kecamatan Soko itu, senilai Rp 4,17 miliar dari APBD 2021.