Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

Sikap Represif Anggota Polres Tuban, Massa Aksi Unjuk Rasa Dicekik Hingga Ditendang



IKLAN MEDIA AWASI KAMPANYE PILKADA 2024

Berita Baru, Tuban – Warga Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, menyayangkan tindakan represif dari aparat kepolisian Polres Tuban. Hal itu dilakukan saat mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar puluhan warga di depan pabrik pengeringan palawija, desa setempat, Kamis (15/06/2023) siang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh Beritabaru.co, Tuban dari salah satu peserta aksi unjuk rasa yang menjadi korban kekerasan anggota Polres Tuban, mengaku kalau dirinya sempat ditarik-tarik hingga dicekik olah salah satu anggota polisi saat berada dilokasi tersebut.

“Aparat (Polres Tuban, red) ini terlalu represif saat mengamankan aksi demonstrasi tadi. Soalnya kalau saya lihat tadi banyak teman-teman yang kena pukul, tendang, dijambak, serta dicekik. Salah satunya saya,” ujar Abd Rohim salah satu korban.

Pria yang akrab disapa Rohim itu sangat menyayangkan tindakan tersebut. Bahkan ia menyampaikan bahwa dalam konteks unjuk rasa, terdapat Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pengendalian Massa, sikap Polri dalam menghadapi unjuk rasa harus disiplin tanpa melibatkan emosi.

“Namun faktanya, aturan tersebut tidak dilakukan oleh anggota Polres Tuban saat mengamankan aksi demonstrasi. Saya sangat menyayangkan sekali tindakan anggota kepolisian dari Polres Tuban yang seperti itu,” ujar pria yang tergabung dalam Barisan Warga Koro Bersatu (Barwatu) itu saat dikonfirmasi Beritabaru.co, Tuban.

Lebih lanjut, Rohim menambahkan bahwa teman-teman dari Dusun Koro ini hanya ingin dialog dan meminta tanggapan, tapi dari perwakilan vendornya lama tidak menanggapi dan akhirnya malah bersitegang dengan aparat serta menjadi korban represif dari anggota kepolisan Polres Tuban.

“Kami masih mengkaji dan diskusi sama teman-teman terkait tindakan represif dari anggota polisi tersebut. Yang jelas kami sudah menyimpan bukti-bukti video aksi kekerasan polisi terhadap massa,” tambah mantan aktivis PMII Tuban itu.

Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Suryono saat dikonfirmasi Beritabaru.co, Tuban melalui pesan singkat WhatsApp pada pukul 14.12 wib, terkait tindakan represif anggotanya hanya menjawab kalau dirinya sedang berada di Surabaya dan diminta untuk menghubungi Kabag Ops Polres Tuban, AKP Sugimat yang katanya berada dilapangan.

Namun, saat dikonfirmasi wartawan Beritabaru.co, melalui pesan WhatsApp, Kabag Ops Polres Tuban, tidak ada jawaban sama sekali. Sehingga pukul 15.45 wib, ada pesan masuk dari Kapolres Tuban bahwa tidak ada anggota yang memukul massa aksi unjuk rasa. Hanya saja terjadi dorong-dorongan karena massa memblokir jalan.

“Sudah saya cek anggota tidak pukul massa hanya dorong-dorongan saja karena massa blokir jalan,” balas Kapolres Tuban melalui pesan singkat WhatsApp pukul 15.45 wib.

Meskipun sudah ditunjukan bukti video aksi pemukulan dari salah satu anggota Kapolres Tuban, AKBP Suryono tetap mengelak dan bersikukuh kalau itu hanya dorong-dorongan. “Kan doronga-dorongan itu,” tandasnya

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, melakukan aksi unjuk rasa di depan pabrik pengeringan palawija lantaran pabrik milik pengusaha Cina itu diduga berdiri diatas lahan milik Yayasan Madrasah Salafiyah di desa setempat.