Berita Tuban Hari Ini PERISTIWA
Tangisan Orang Tua Saat Melihat Anaknya Diamankan Polisi, Pamit Mau Ngopi
Berita Baru, Tuban – Sebanyak 49 pendekar pencak silat dikembalikan ke orang tuanya setelah diamankan polisi di Polres Tuban. Sebelum kembali kerumah masing-masing mereka berlutut didepan orang tuanya dan menyesali semua perbuatan yang telah ia lakukan bersama teman-temannya.
Tangisan orang tua mereka pun tak terbendung melihat tingkah laku anaknya. Bahkan salah satu orang tua mengatakan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah menengah ini awalnya hanya berpamitan untuk ngopu setelah pulang dari sekolah.
Namun, dijalan dia bertemu dengan temannya dari perguruan yang sama. Melihat itu, anak itu bergegas menyalami teman seorganisasinya, dan selang beberapa menit polisi datang membawa mereka semua ke Polres Tuban.
“Saya gak tau kalau anak saya bakal dibawa ke Polres Tuban. Sepulang dari sekolah dia pamit ke saya mau ngopi, eh gak taunya malah diamankan polisi,” ujar Jumiati wanita asal Kecamatan Plumpang, orang tua dari salah satu pemuda yang diamankan Polisi Tuban.
Bukan hanya Jumiati, tapi wanita asal Kecamatan Widang bernama Srimiasih juga merasa kaget setelah mendengar anaknya dibawa polisi. Ia mengaku setelah dikembalikan ini anaknya yang masih kuliah itu akan langsung dibawa pulang kerumah.
“Saya kaget mendengar anak saya dibawa polisi. Saya kesini sama pak Lurah, habis ini anak saya mau langsung tak ajak pulang soalnya masih kuliah di Trunojoyo,” kata Bu Srimiasih didepan awak media.
Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Suryono menjelaskan adek-adek yang diamankan ini terprovokasi oleh pemberitaan di media sosial bahwa polres tidak melakukan tindakan proses hukum terhadap pelaku pemukulan kepada warga Pagar Nusa di Kecamatan Soko.
“Perlu saya jelaskan bahwa pelaku dari pemukulan ini sudah kita amankan dan sedang proses penyidikan dan sudah kita tahan,” jelas AKBP Suryono kepada Beritabaru.co, Tuban.
Pria kelahiran Bojonegoro itu menegaskan, dari 49 yang diamankan 48 laki-laki dan 1 perempuan dipulangkan setelah 1 kali 24 jam. Untuk pembinaan sendiri akan dilakukan oleh orang tua dirumahnya masing-masing.
“Seluruh masyarakat saya menghimbau jangan mudah terpancing oleh berita, baik yang digroup atau di medsos yang belum tentu kebenarannya. Tabayun atau klarifikasi dulu atas berita itu baru melaksankan tindakan,” pungkasnya.