Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dugaan Politisasi Lembaga Keagamaan, DPD BKPRMI Tuban Galang Dukungan Untuk Cabup dan Cawabup Tuban

Dugaan Politisasi Lembaga Keagamaan, DPD BKPRMI Tuban Galang Dukungan Untuk Cabup dan Cawabup Tuban



IKLAN MEDIA AWASI KAMPANYE PILKADA 2024

Berita Baru, Tuban – Dewan Pimpinan Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) diduga mengajak guru-guru Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) di wilayah Kabupaten Tuban, untuk memenangkan salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dan Joko Sarwono.

Kabar tersebut viral di berbagai group media sosial WhatsApp. Bahkan secara terang-terangan DPD BKPRMI menyuruh guru TPQ yang berada di bawah naungan lembaga atau yayasan tertentu untuk mencari 2 orang dari anggota keluarga untuk mendukung Mas Lindra Joko Sarwono, Rabu (11/9/2024) siang.

“Assalamu’alaikum wr wb, Bpk/ibu Kepala TPQ nyuwun di Bantu Untuk Wilayah Kec Semanding Khusus Guru TPQ Ngaji Yg Ada Di Lembaga Untuk Mengkondisikan Keluarganya Dengan Cara 1 Guru Membawa 2 Orang Anggota Keluarga Untuk Dukungan Kepada Mas Lindra Joko Sarwono Untuk Priode 2024/2029,” tulis pesan singkat di whatsApp tersebut.

Lebih lanjut, dalam pesan singkat itu juga menyebut bahwa permintaan dukungan untuk salah satu Calon Bupati dan Wakil Bupati Tuban ini adalah hasil musyawarah DPD BKPRMI. Hal itu dilakukan untuk mengamankan program di dalam lembaga tersebut dan insentif.

“Pangapunten Sak derengipun permintaan Dukungan ini Adalah Hasil Musyawarah DPD Bahwa BKPRMI Untuk Merapat ke Mas Lindra Terkait Pilbup. Ngapunten Demi Mengamankan Program” DPD BKPRMI dan Isentif,” lanjutnya dalam pesan itu.

Sontak, pesen di group WhatsApp PERS TUBAN mendapatkan berbagai reaksi dari awak media di Tuban. Heru Widi anggota RPS Tuban menyebutkan, Meskipun dalam percaturan politik, semua cara dibolehkan untuk mencapai kemenangan. Tapi kalimat “Demi mengamankan Program DPD BKPRMI dan Insentif” ini kok bagi saya terasa Nggilani.

“Lah yo, mosok lek gak milih, Guru² bakal gak dapat Insentif? Terus cita- cita menuju Indonesia emas ki sidane piye? Wkwkwk (La iya, masak kalau gak milih, guru-guru bakal gak dapat insentif? Terus cita-cita menuju Indonesia emas ini jadinya gimana,red),” komentar Heru di group whatsApp PERS TUBAN itu.

Sementara itu, menanggapi pesan viral itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Joko Purnomo mengatakan, tidak paham kebenaran instruksi terkait dukungan itu. Pihaknya memastikan tidak pernah ada ancaman pemutusan program atau penghentian intensif bagi guru TPQ dari pemerintah daerah.

“Benar tidaknya saya nggak paham, tapi kalopun mereka mendukung paslon kan gak ada salahnya. Dan dari kesra tidak pernah ada ancaman ataupun apa2 terkait pemberian insentif guru ngaji. Besaran insentif pertahun sekitar 23 milyar,” tandasnya. (Zid/Met)