Berita Tuban Hari Ini PEMUDA PERISTIWA
Aktivis PMII Demo Kantor Bupati Tuban, Protes Buruknya Pelayanan Kesehatan
Berita Baru, Tuban – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Selasa (23/07/2024) sore, mendatangi Kantor Bupati Tuban, Jawa Timur. Kedatangan mereka sebagai bentuk protes terhadap buruknya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang ada di kabupaten tersebut.
Para Aktivis itu juga membawa boneka pocong yang merupakan simbol kematian diletakkan dengan cara diikat di gerbang Kantor Bupati Tuban. Beberapa mahasiswa kemudian menabur bunga dan membacakan doa. Lalu, ada yang berorasi sambil membentangkan spanduk yang berisi aspirasi serta tuntutan.
Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Tuban Ahmad Wafa Amrillah menyatakan, selama ini Pemkab Tuban hanya fokus pada pembangunan infrastruktur saja dan mengabaikan kebijakan yang berpihak terhadap masyarakat miskin.
“Ini kita menyikapi adanya kasus warga miskin yang tidak bisa berobat dan akhirnya meninggal dunia. Dan yang baru, minggu kemarin terjadi, ada masyarakat miskin yang tidak mampu membayar biaya persalinan hingga merelakan anaknya untuk diadopsi,” tegas Ahmad Wafa Amrillah.
Dari dua kasus tersebut, lanjut Wafa, harus menjadi atensi Bupati Tuban Aditya Halindra agar segera melakukan evaluasi terhadap dinas kesehatan. Menurutnya, persoalan ini bertentangan dengan amanat undang-undang.
“Kami akan terus mengawal dan akan melakukan aksi-aksi turun jalan apabila masih ada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat miskin,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Tuban Esti Surahmi membantah keras tudingan mahasiswa bahwa pihaknya tidak berpihak masyarakat miskin.
Esti menyebut mahasiswa misinformasi terkait informasi adanya beberapa bayi yang tertahan di rumah sakit karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya persalinan.
“Ibu bayi setelah melahirkan menghendaki anaknya diadopsi karena merasa tidak mampu merawat. Sehingga bayi itu terus kami rawat di rumah sakit. Bukan karena tidak bisa membayar. Informasi delapan bayi terlantar di rumah sakit itu tidak benar. Ternyata itu misinformasi,” jelasnya.
Esti menegaskan, Pemkab Tuban menjamin biaya persalinan ibu hamil yang memenuhi kriteria orang tidak mampu melalui untuk bersalin melalui program Jaminan Kesehatan Kemiskinan (Jamkeskin).
“Tolong teman-teman kalau ada orang miskin hamil silahkan laporkan ke kami jika belum punya jaminan, akan kami daftarkan sebagai peserta jaminan. Silahkan disampaikan,” tandasnya. (Met)