
Desa Mengen Bersiap Jadi Sentra Itik Nasional Lewat Program “MENGETIK” dari Universitas Jember
Berita Baru, Bondowoso – Desa Mengen, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, tengah menapaki jalan baru menuju kemandirian ekonomi berbasis peternakan lokal. Melalui program pengabdian masyarakat bertajuk “MENGETIK” atau “Menuju Mengen Produsen Itik”, desa ini diarahkan menjadi pusat pengembangan itik pedaging yang terintegrasi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Program inovatif ini digagas oleh tim pengabdian dari Universitas Jember yang dipimpin oleh Dr. Lilis Yuliati, S.E., M.Si., seorang akademisi di bidang Ekonomi Pembangunan. Menurutnya, program MENGETIK hadir sebagai respons terhadap minimnya lapangan kerja bagi pemuda desa serta belum optimalnya sektor peternakan lokal.
“Melalui program ini, kami ingin menciptakan ekosistem peternakan yang berbasis teknologi tepat guna, melibatkan pemuda desa sebagai aktor utama, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata,” ujar Dr. Lilis Yuliati.
Inovasi Pakan Fermentasi Kurangi Ketergantungan Pakan Pabrikan
Salah satu terobosan utama dari program ini adalah inovasi pakan fermentasi berbahan dasar dedak jagung dan padi. Proses fermentasi menggunakan teknologi EM4 dengan penambahan molase (tetes tebu), menghasilkan pakan berkualitas tinggi yang menurunkan biaya operasional serta mempercepat pertumbuhan itik.
Metode fermentasi ini terbukti efektif berdasarkan pengamatan lapangan selama 23 hari, di mana itik yang diberi pakan fermentasi menunjukkan pertumbuhan signifikan dan tingkat kematian yang sangat rendah.
Dua Fokus Utama: Produksi dan Pemasaran
Program MENGETIK terbagi dalam dua aspek utama, yaitu produksi dan pemasaran. Dari sisi produksi, kegiatan mencakup pelatihan beternak, pembuatan pakan fermentasi, dan manajemen kandang. Sementara itu, dari sisi pemasaran, tim memberikan pelatihan digital marketing, branding produk, hingga strategi distribusi antarwilayah.
Pelatihan ini melibatkan langsung masyarakat dan pemuda desa untuk memastikan keberlanjutan program pasca intervensi tim akademik.
Memberdayakan Pemuda, Mendukung SDGs
Program ini tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga sosial. Dengan melibatkan mahasiswa dan pemuda setempat, MENGETIK menjadi wadah pelatihan kewirausahaan serta peningkatan kapasitas generasi muda desa.
Selain itu, program ini mendukung pencapaian dua indikator penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yakni pertumbuhan ekonomi inklusif dan konsumsi-produksi berkelanjutan.
“Kami ingin program ini berdampak jangka panjang, bukan sekadar kegiatan sementara. Harapannya, pemuda desa tidak lagi merasa harus pergi ke kota untuk mencari penghidupan,” jelas Dr. Lilis Yuliati.
Didukung Universitas dan Pemerintah Desa
Program MENGETIK mendapat dukungan dari Universitas Jember melalui pendanaan hibah desa binaan sebesar Rp14.500.000. Pemerintah Desa Mengen turut serta dalam penyediaan lahan, fasilitas pelatihan, dan koordinasi dengan kelompok masyarakat.
Tim pelaksana terdiri dari akademisi lintas bidang, yaitu Dr. Siti Komariyah, S.E., M.Si., ahli ekonomi sumber daya dan lingkungan; serta Riska Rian Fauziah, S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D., ahli teknologi pertanian. Dua mahasiswa juga turut aktif mendampingi pelaksanaan program.
Menuju Replikasi Nasional
Dengan hasil positif yang telah dicapai, program MENGETIK direncanakan untuk direplikasi ke desa-desa lain yang memiliki potensi serupa. Tim juga tengah menyiapkan publikasi ilmiah dan artikel populer agar model pemberdayaan ini bisa diadopsi secara lebih luas.
“Jika dikelola secara konsisten dan melibatkan semua pihak, Desa Mengen bisa menjadi contoh nasional dalam pengembangan desa produktif berbasis peternakan,” tutup Dr. Lilis Yuliati.
Rctiplus.com
pewartanusantara.com
Jobnas.com
Serikatnews.com
Serdadu.id
Beritautama.co
kalbarsatu.id
surau.co



