Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dikabarkan KPM BPNT Tuban Terima Telur Busuk, Begini Faktanya

Dikabarkan KPM BPNT Tuban Terima Telur Busuk, Begini Faktanya



Berita Baru, Tuban – Adanya laporan masyarakat bahwa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapati bahan pangan yang kurang layak. Dinsos Provinsi Jatim melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Desa Kesamben dan Desa Plandirejo Kecamatan Plumpang pada, Kamis (27/05).

Sebagai upaya peningkatan pengawasan terhadap penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Dinas Sosial Bidang Penangan Fakir Miskin Jatim.

Selain itu Dinsos Provinsi Jatim juga ingin mengklarifikasi terhadap pemberitaan yang menghebohkan masyarakat terkait Salah satu KPM menerima telur busuk seperti bau bangkai tikus dan tak layak konsumsi.

Iklan Bank Jatim

Sapto selaku Dinsos Jatim menuturkan,sebenarnya telur yang busuk tersebut sudah dilaporkan oleh KPM kepada pendamping. Kemudian pendamping menyampaikan ke agen. Namun KPM penerima telur busuk tersebut tidak mau diganti, gara-gara itu malah panjang.

“Ini tadi ibu yang bersangkutan sudah saya ajak komunikasi untuk cerita kronologinya seperti apa. Berita tersebut memang benar. Namun cuma dua yang busuk. Setelah itu agen datang ke pihak KPM untuk diganti. Dan ibu yang bersangkutan tidak mau,” tutur Sapto disela-sela acara tersebut.

Sapto menambahkan, yang dapat itu kemungkinan kebetulan apes. Karena sebelumnya juga tidak ada kabar seperti ini.

“Tindak lanjut ini nanti kita ke agen, habis ini nanti kita kasih tahu agen. Saya juga ngomong sama KPM, sebelum bahan pangan dibawa pulang tolong dicek dulu. Biar nanti kalau ada yang tidak layak konsumsi atau tidak sesuai dengan ukuran bisa ditukar secara langsung. Toh hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir,” tegas Sapto.

Ahmad Aris selaku pendamping TKSK yang turut hadir dalam sidak menambahkan, untuk jumlah KPM Desa Kesamben kurang lebih 300 KPM, dan setelah mendapatkan kabar itu agen juga diajak ke pihak yang bersangkutan. Namun KPM tidak mau diganti.

Lebih lanjut Aris menuturkan, untuk hasil dari Sidak Dinsos Provinsi Jatim ini nanti akan segera ditindak lanjuti. Dengan demikian, pihak suplier dan agen bisa lebih selektif lagi untuk menjaga kualitas komoditi.

Di lain pihak KPM yang enggan disebutkan namanya menuturkan, sebelum-sebelumnya belum pernah menerima telur busuk.

“Sebenarnya saya sudah didatangi agen mas. Dan telur busuk yang saya dapat mau diganti. Tapi saya tidak mau, wong cuma dua butir kok,” pungkas KPM yang enggan disebutkan namanya. (Wan/Mam)