Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Film KKN Desa Penari Tak Sehoror Yang Dibayangkan Penonton di Bioskop NSC Ultima Tuban

Film KKN Desa Penari Tak Sehoror Yang Dibayangkan Penonton di Bioskop NSC Ultima Tuban



Berita Baru, Tuban – Setiap hari ribuan tiket nonton film KKN Desa Penari masih terjual di Bioskop NSC Ultima Tuban. Meski sudah banyak potongan-potongan film yang beredar di medsos, tapi rasa penasaran masih meyelimuti warga di Kabupaten Tuban, Kamis (26/5).

Harga tiket masuk pun bervariasi, untuk hari senin hingga rabu, harga 33.000 per orang, hari kamis dan jumat, harga 38.000 per orang, sedangkan di hari sabtu serta minggu harga bisa mencapai 43.000 per orang.

“Gak sampai terbayang kalau film KKN seramai ini mas. Dari sekian film horor yang pernah diputar di bioskop ini, baru KKN Desa Penari yang paling istimewa,” ujar Riza Yanuar Manajer Bioskop NSC Tuban.

Riza menambahkan, sampai hari ini kurang lebih sudah ada 20.000 tiket yang terjual di Bioskop NCS Ultima Tuban. Itu dibuat rata-rata setiap hari 1.200 tiket yang terbeli oleh pengunjung. Untuk kapasitas kursi yang ada di bioskop sendiri ada 310.

Film KKN Desa Penari Tak Sehoror Yang Dibayangkan Penonton di Bioskop NSC Ultima Tuban

“Kalau dihitung perkursi maksimal per hari kita bisa menjual 1.200 tiket karena kita sendiri masih menjaga prokes. Untuk kursi sendiri rata-rata 310 karena beda studio beda kapasitas kursi,” tambahnya

Sementara itu, Wahyu (30) asal Desa Jenggolo, Kecamatan Jenu setelah menonton film KKN Desa Penari di bioskop NSC menceritakan bahwa film tersebut tak seperti yang ia bayangkan.

“Film KKN yang saya tonton tadi tak sehoror yang diceritakan di twitrer @SimpleM81378523. Bahkan menurut saya banyak cerita ditulisan tersebut yang terpotong,” tutur wanita asal Jenu itu.

Ia mengaku, rasa penasaran untuk melihat film KKN ini setelah ramai dibicarakan di media sosial. Meskupun dia sudah pernah membaca cerita tersebut baik di Facebook maupun di twitter namun ia masih penasaran dengan film tersebut.

“Sebenarnya saya hatam membaca cerita di KKN di Desa Penari ini, bahkan mulai versi Widya dan versi Nur sudah saya baca semua. Dan setelah saya menonto filmnya ternyata tidak sehoror ceritanya,” pungkas Wahyu.