Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

FKIP Universitas Madura Gaungkan Literasi Berbasis Kearifan Lokal Lewat Etnolite Digital

FKIP Universitas Madura Gaungkan Literasi Berbasis Kearifan Lokal Lewat Etnolite Digital



Pamekasan, Berita Baru – Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Madura melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas) dengan model pendekatan baru: Etnolite Digital. Konsep pembelajaran ini mencoba menyatukan literasi dengan teknologi digital, tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Kegiatan tersebut kata Ketua Tim Abdimas, Chairul Fajar Tafrilyanto, di laksanakan di SDN Jungcangcang 1, Pamekasan, pada akhir Juli lalu. Selama dua hari, 25–26 Juli 2025 lalu.

Di SDN itu tidak hanya diisi oleh aktivitas belajar mengajar biasa, melainkan juga menjadi arena berbagi pengetahuan antara guru dan akademisi dari kampus UNIRA Pamekasan.

“Literasi tidak hanya berhenti pada kemampuan membaca dan menulis. Melalui Etnolite Digital, kami ingin guru dan siswa merasakan pembelajaran yang lebih bermakna, berakar pada budaya mereka sendiri,” tutur Ketua Tim Abdimas, Chairul Fajar Tafrilyanto, Kamis (2/10).

Pendekatan itu sengaja dirancang agar pembelajaran tidak terasa kaku, melainkan dekat dengan kehidupan sehari-hari anak. Misalnya, cerita rakyat atau tradisi lokal bisa dikemas ke dalam platform digital sehingga anak-anak tetap mengenal budaya Madura sembari mengasah keterampilan literasi mereka.

Bagi FKIP Universitas Madura, program ini bukan sekadar memenuhi kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi. Lebih dari itu, ia menjadi wujud komitmen untuk menghubungkan kampus dengan masyarakat. Dekan FKIP, Moh Zayyadi, bahkan menyebut kegiatan ini sebagai cerminan visi fakultas dalam mengembangkan guru yang adaptif sekaligus berakar pada nilai lokal.

“Kami ingin mencetak guru yang bisa menghadapi zaman digital, tapi tidak tercerabut dari budayanya,” ujarnya.

Sambutan hangat datang dari Kepala SDN Jungcangcang 1, Akhmad Rifai. Menurutnya, pendampingan ini menjawab kebutuhan para guru di tengah perubahan kurikulum dan derasnya arus digitalisasi pendidikan.

“Guru kami merasa terbantu. Anak-anak juga lebih antusias karena belajar terasa lebih dekat dengan kehidupan mereka,” katanya.

Kegiatan Abdimas ini berlangsung dalam suasana penuh keakraban. Guru-guru tampak antusias berdiskusi, sementara tim FKIP dengan sabar mendampingi mereka mencoba aplikasi dan materi literasi digital. Di sela-sela itu, semangat untuk membangun pendidikan dasar yang lebih bermakna terus digaungkan.

Melalui inisiatif seperti ini, FKIP Universitas Madura kembali menegaskan perannya sebagai center of knowledge yang bukan hanya mencetak lulusan berkualitas, melainkan juga turut menjaga denyut pendidikan di tengah masyarakat. Etnolite Digital hanyalah salah satu langkah kecil, namun di dalamnya tersimpan harapan besar: lahirnya generasi yang literat, berkarakter, sekaligus bangga dengan budayanya sendiri.