Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Harga Kedelai
Tempat usaha pembuatan tahu milik Wardam di Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Harga Kedelai Naik Drastis, Pengusaha Tahu di Tuban Terancam Gulung Tikar



Berita Baru, Tuban – Pengusaha tahu asal Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, terancam gulung tikar lantaran harga kedelai melambung tinggi.

Naiknya harga kedelai yang drastis menjadikan pengusaha tahu kelagapan karena kedelai adalah satu-satunya bahan baku untuk pembuatan tahu.

“Harga kedelai sekarang mencapai 11 ribu, sedangkan dulu cuma 7 ribu. Sudah hampir enam bulan ini saya harus bertahan untuk tetap memproduksi tahu, meskipun jauh dari kata untung,” ungkap Wardam, pengusaha tahu, Senin 21/02).

Kepada Beritabaru.co Biro Tuban, Wardam menambahkan, untuk menyiasati agar usahanya tetap berjalan dirinya harus mengurangi pekerja.

“Karena cuma produksi sedikit sambil menunggu harga kedelai turun lagi. Kalau dulu pekerja tahu ada 6 sekarang tinggal 2, itu pun dipaksakan agar mereka tetap bisa bekerja,” sambungnya.

Wardam juga mengaku dilema. “Mau tak tutup kasihan pekerja nanti dia nganggur, tapi kalau saya terusin nanti merugi terus,” tambahnya.

Lebih lanjut Wardam menjelaskan, sebelum kedelai naik harga tahu cuma Rp 20 ribu percetak, namun setelah kedelai naik sekarang mereka menjual Rp 27 ribu. Itu pun, kata dia, dikurangi ukuran ketebalan tahu.

“Kalau dulu bisa menghabiskan kedelai sekitar 3 kwintal bahkan pernah mencapai 1 ton, tapi sekarang hanya 1,5 kwintal,” Wardam menjelaskan.

Wardan mengaku, sebelum harga kedelai naik, dirinya sempat memiliki pelanggan di 6 tempat. Tetapi sekarang tinggal 2 lantaran keberatan dengan harga yang dinaikkan.

Pria berusia 74 tahun itu sempat disuruh berhenti berhenti oleh keluarga lantaran sudah tidak memungkinkan lagi melihat kondisi harga kedelai yang terus meningkat. Sementara para pelanggan mintak harga tetap.

Ia berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk pengusaha tahu tempe. terutama terkait penstabilan harga kedelai.

“Saya berharap pemerintah memikirkan nasib pengusaha tahu dan tempe,” pungkas Wardam.