Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Harlah ke-70, Sarbumusi Suarakan Perjuangan Buruh, Palestina, dan Tantangan Deindustrialisasi
Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin

Harlah ke-70, Sarbumusi Suarakan Perjuangan Buruh, Palestina, dan Tantangan Deindustrialisasi



Jakarta – Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menandai usia ke-70 dengan menggelar perayaan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (28/9/2025). Dalam momentum bersejarah ini, Sarbumusi menekankan tiga isu strategis: perjuangan buruh, solidaritas internasional bagi Palestina, serta ancaman deindustrialisasi yang melanda Indonesia.

Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin, menegaskan bahwa usia tujuh dekade bukan sekadar angka, melainkan cerminan perjalanan panjang membela hak-hak dasar buruh.
“Perjuangan buruh adalah perjuangan untuk kemerdekaan yang sesungguhnya, baik di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

Irham menjelaskan, Sarbumusi kini menaungi 14 federasi, tumbuh dari hanya delapan federasi pada awal berdirinya. Menurutnya, Sarbumusi merupakan satu-satunya konfederasi serikat buruh di Indonesia dengan basis keanggotaan terbesar di sektor informal.

“Kami konsisten menyuarakan kemerdekaan Palestina dan menentang agresi Israel, termasuk di forum tertinggi ILO,” tambahnya.

Dalam puncak acara, Sarbumusi menyerahkan pokok-pokok pikiran terkait tiga Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada pimpinan DPR RI, yaitu RUU Ketenagakerjaan, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Pekerja Migran Indonesia.

“Kami akan melakukan segala upaya agar DPR dan Pemerintah segera mengesahkan ketiga RUU ini, terutama RUU Pekerja Rumah Tangga,” tegas Irham.

Irham juga menyoroti gelombang deindustrialisasi yang berdampak langsung pada nasib buruh. Data Sarbumusi mencatat lebih dari 100 ribu kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam setahun terakhir.
“Ini alarm bagi kita semua. Pemerintah harus segera menghadirkan investasi yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja layak,” katanya.

Ketua Panitia Harlah 70 Tahun Sarbumusi, Agung Prastowo, menekankan pentingnya budaya kerja positif untuk memperkuat daya saing pekerja Indonesia.
“Harapan kami, Sarbumusi semakin kokoh sebagai rumah besar yang hangat dan inklusif bagi buruh Indonesia. Sebuah rumah yang dibangun di atas fondasi budaya, untuk mencapai kemandirian dan keberdayaan,” ujarnya.

Acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, antara lain Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, serta Menteri Ketenagakerjaan RI Yassierli.