Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

IAI Al Hikmah Tuban Gelar Wisuda ke - VII, Khidmat dan Tetap Disiplin Prokes

IAI Al Hikmah Tuban Gelar Wisuda ke – VII, Khidmat dan Tetap Disiplin Prokes



Berita baru, Tuban – Institut Agama Islam Al Hikmah Tuban menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana – VII Tahun Akademik 2020-2021. Di Halaman Kampus B IAI Al Hikmah Tuban, Minggu (10/10) acara wisuda diselenggarakan langsung dengan protokol kesehatan.

Sebanyak 137 Wisudawan menghadiri acara wisuda diantaranya terdiri dari 56 wisudawan dari Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam, 30 Wisudawan dari prodi Pendidikan Guru MI, 17 Wisudawan dari prodi Pendidikan Anak Usia Dini, 17 Wisudawan dari prodi Hukum keluarga islam dan 17 Wisudawan dari prodi Ekonomi Syariah.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Koordinator Kopertais Wilayah IV Jawa Timur Prof. Dr. Masdar Hilmy, Ph.D, Ketua Yayasan sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al Hikmah Tuban KH. M. Husnan Dimyati, S.Ag, Narasumber Orasi Ilmiah Sekaligus Ketua STAI Al Anwar Sarang, Rembang Dr. KH. Abdul Ghofur,S.Ag,MA, dan dari tamu undangan mitra perguruan tinggi.

IAI Al Hikmah Tuban Gelar Wisuda ke - VII, Khidmat dan Tetap Disiplin Prokes

Dalam sambutanya Rektor IAI Al Hikmah, Dr. Hj. Nurrotun Mumtahanah,S.Ag,MA. menyampaikan apresiasi kepada seluruh wisudawan IAI Al Hikmah yang sudah menyelesaikan perkuliahan. “Gelar yang kalian dapatkan saat ini bukanlah akhir dari segalanya, namun ini adalah awal dari gerbang berikutnya, saya berharap dari kalian mampu melanjutkan ke jenjang S2 maupun S3”.

Beliau menjelaskan bahwa” Landasan Kampus IAI Al Hikmah adalah Trilogi Pesantren yakni Beriman dan Bertaqwa. Bagaimana nantinya mahasiswa mampu memiliki kedalaman tauhid dan kecerdasan sepiritual, Berilmu dan Beramal. Adalah bagaimana nantinya mahasiswa IAI Al Hikmah setelah mendapatkan ilmu dari IAI Al Hikmah mampu mengamalkannya kepada masyarakat, dan yang ketiga Berjuang dan Bernegara. Yang diharapkan adalah lulusan IAI Al Hikmah mampu memberikan manfaat kepada Masyarakat, Agama, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Prof. Masdar Hilmy dalam sambutannya menyampaikan aspirasi kepada 137 Wisudawan “Jika anda ingin survive kedepannya, anda tidak boleh terjebak pada formalisme tanpa dibarengi dengan pengembangan diri. Maka anggaplah gelar sarjana ini sebagai lecutan untuk mengembangkan diri kalian”.

Koordinator Kopertais Wilayah IV tersebut juga memberikan pesan kepada para Wisudawan “Tantangan terbesar ketika terjun di masyarakat dengan gelar adalah ketika kita tidak mampu mepertanggung jawabkan apa yang telah kita dapat dari bangku perkuliahan. Maka dari itu saya berharap kalian semua yang baru saja di wisuda mampu mempertanggung jawabkan apa yang telah kalian dapatkan dengan mengamalkannya, pastikan kalian terjun di masyarakat dengan menggharumkan nama almamater kalian”.

“Karena penyakit yang menyerang pendidikan sekarang adalah formalisme, banyak sekali lulusan sarjana yang minim shoftskill, dan belum mampu mengembangkan dirinya, maka ini harus kita perangi bersama. Sesuai dengan apa yang di ungkapkan oleh Mendikbud gelar pendidikan sekarang tidak menjamin kualitas seseorang.” Ungkap Prof. Musdar Hilmy.

Dalam sambutannya Ketua Yayasan Al Hikmah Tuban, KH. M. Husnan Dimyati berharap,  “Semoga dengan bertambahnya usia Al Hikmah dari tahun ke tahun Al Hikmah selalu mendapatkan ridho dari Allah SWT, dan semoga setelah Institut ini Al Hikmah mampu merasakan jenjang jenjang berikutnya. Saya yakin dengan kekompakan bersama Al Hikmah pasti bisa semakin lebih baik lagi.”

Dalam Orasi Ilmiah Dr. KH. Abdul Ghofur menyampaikan “137 Wisudawan akan membawa nama Al Hikmah kepada masyarakat. Al Hikmah disebut berkali-kali didalam Al Qur’an, dan dalam catatan tafsir Al Hikmah berarti kebenaran-kebenaran yang ada di alam raya ini, meskipun itu tidak di nashkan dalam Al Qur’an”

Pesan terakhir Dr. KH. Abdul Ghofur melalui maqolah “Masuklah dari berbagai pintu dengan membawa hikmah (kebenaran), jangan hanya masuk dari satu pintu, masuklah kedalam sektor yang berbeda, entah guru, ustadz, pengusaha, atau bahkan aktivis nanti kalian akan menempati pos strategis dalam pemerintahan”.(EKO/MSB)