Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

MUNASUS 2025 PTITD 67 & MARTRISIA 67
sumber: kiriman panitia

MUNASUS 2025 PTITD 67 & MARTRISIA 67



Berita Baru, Jakarta – Maju Bersama, Pengabdian Bersama adalah tema dari acara Musyawarah Nasional Khusus 2025 sebelum dimulainya MUNASUS terlebih dahulu seluruh Anggota dan Pengurus melaksanakan Sembahyang Syukur dan Pembukaan Permohonan Restu di Kelenteng Boen San Bio Pasar Baru Tangerang dan selanjutnya Perhimpunan Tempat Ibadat Tridharma Se-Indonesia Enam Tujuh dan Majelis Rohaniwan Tridharma Seluruh Indonesia Enam Tujuh (P.T.I.TD 67 & MARTRISIA 67) menlaksanakan Sidang Paripurna pada tanggal 10 – 12 Oktober 2025 bertempat di Pakons Prime Hotel Kota Tangerang, Banten – Indonesia.

MUNASUS 2025 PTITD 67 & MARTRISIA 67

Acara dibuka oleh Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Buddha Tangerang, Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu Bapak Sigit Prajoko S.Ag. dengan pemukulan tambur didampingi oleh Pengurus Pusat P.T.I.TD 67 dan MARTRISIA 67 yang hadir yaitu Bapak David Herman Jaya selaku Wakil Ketua Umum beserta jajaran, didampingi Ketua Panitia Acara Bapak Lie Kok Tie beserta para Ketua Pimpinan Komisariat Daerah yang hadir dari Daerah Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawasi Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Banten juga para sahabat dari Bali, Jawa Timur dan Kepulauan Riau.

Musyawarah Nasional Khusus (Munasus) adalah forum tertinggi dalam sebuah organisasi untuk pengambilan keputusan. Dalam kesempatan yang baik ini adalah momentum yang baik bagi anggota, pengurus dan peserta serta peninjau dalam merumuskan, membahas, menetapkan, mengevaluasi kebijakan serta program kerja Organisasi yang berbadan hukum Perhimpunan dan Majelis.

MUNASUS 2025 PTITD 67 & MARTRISIA 67

Selama satu hari penuh telah dibahas dan disepakati bersama Perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Perhimpunan Tempat Ibadat Tridharma Se-Indonesia dan Majelis Rohaniwan Tridharma Seluruh Indonesia (P.T.I.TD & MARTRISIA). Dalam pengesahan AD dan ART yang baru, telah disepakati dan disahkan bersama yaitu penambahan kata Enam Tujuh (67) pada bagian belakang nama organisasi, dimana angka enam tujuh (67) yang merupakan tahun dimana didirikannya P.T.I.TD & MARTRISIA pada tahun 1967 di Lawang, Jawa Timur serta penetapan keputusan penting lainnya.

Semangat pengabdian yang tak pernah padam masih terasa dalam suasana MUNASUS 2025 ini, pandangan umum para peserta dan peninjau yang masih mengharapkan Kemajuan dan Kekompakan Organisasi dalam memberikan pelayanan dan manfaat bagi Umat Tridharma maupun masyarakat luas pada umumnya yang tercerminkan dalam Rumah Ibadah Kelenteng Tridharma dalam naungan P.T.I.TD 67 & MARTRISIA 67.

MUNASUS 2025 PTITD 67 & MARTRISIA 67

Pemaparan program kerja, visi misi dan motivasi kepengurusan telah disampaikan dengan baik dan gamblang oleh Pengurus Pusat P.T.I.TD 67 & MARTRISIA 67 Bapak David Herman Jaya (Wakil Ketua Umum) agar supaya seluruh program dapat bersinergi mulai dari Pusat hingga Daerah serta sejalan dengan program Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintahan lainnya.

Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) Bapak Prof. Dr. Philip K. Widjaja turut memberikan sambutannya dalam acara penutupan MUNASUS ini, ia menyampaikan tentang pentingnya kepedulian pengurus rumah ibadah dalam melestarikan lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah, dimana bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan diharapkan P.T.I.TD 67 & MARTRISIA 67 dapat turut serta bekerjasama dalam program pelestarian lingkungan.

Acara ditutup secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. pada petang hari, yang dalam sambutannya ini kembali diingatkan tentang semangat perjuangan Perkembangan Agama Buddha di Indonesia yang tidak dapat terpisahkan dalam keberadaan P.T.I.TD & MARTRISIA beserta Kelenteng-Kelenteng Tridharma di Indonesia, dalam sambutannya Dirjen berpesan agar Organisasi ini dapat segera menjadi Kapal Pesiar yang dapat menampung banyak orang untuk mengarungi samudera dan menikmati indahnya semesta. (Dini/Iz)