Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PB PMII dan Kemenko PM RI Luncurkan 1001 Titik Pemberdayaan Kawasan Nusantara

PB PMII dan Kemenko PM RI Luncurkan 1001 Titik Pemberdayaan Kawasan Nusantara



Berita Baru, Jakarta – Dalam sebuah kolaborasi strategis yang melibatkan organisasi kepemudaan, pemerintah, dan lembaga filantropi, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) melalui Tim Nasional Advokasi Pemberdayaan Masyarakat resmi meluncurkan 1001 Titik Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kawasan se-Nusantara bersama Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (Kemenko PM RI). Peluncuran ini menjadi momen penting dalam upaya mempercepat transformasi sosial-ekonomi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Acara yang digelar di Kawasan Produksi Widuri Pegandon, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang telah menjalani pelatihan intensif selama tujuh hari (11-17 September 2025). Para peserta ini dipersiapkan sebagai satuan tugas Tim Nasional Advokasi Pemberdayaan Masyarakat serta calon manajer kawasan yang akan bertugas membentuk jaringan pemberdayaan di daerah masing-masing. Kawasan Widuri sendiri dipilih sebagai pilot project karena potensinya sebagai model pengembangan ekonomi desa berbasis kearifan lokal, yang melibatkan wisata, investasi, edukasi, dan inspirasi (WIDURI).

Hadir secara langsung dalam kegiatan ini, Ketua Umum PB PMII M. Shofiyulloh Cokro, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, Bupati Kendal Hj. Dyah Kartika Permanasari, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, serta perwakilan dari PT ABC, Paragon Technology and Innovation, Rumah Zakat, Tim Kawasan Produksi Widuri, Yayasan Al Mukhsin, dan Yayasan Rumah Suluk Arthatantra. Mereka secara simbolis melakukan aktivasi pilot project melalui penandatanganan prasasti dan kunjungan ke fasilitas kawasan, menandai dimulainya program nasional ini.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PB PMII M. Shofiyulloh Cokro menekankan peran generasi muda sebagai penggerak utama pemberdayaan. “PMII tidak perlu diragukan lagi dalam komitmennya memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia, termasuk dalam mengentaskan kemiskinan. Visi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pilot project ini selaras dengan visi PMII,” ujar Cokro, yang juga memuji kolaborasi lintas sektor sebagai kunci keberhasilan.

Sementara itu, Menko PM A. Muhaimin Iskandar memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif PB PMII dan mitra lainnya. “Saya mengapresiasi kegiatan pilot project ini. Kolaborasi kawasan seperti ini, yang melibatkan yang berdaya dan yang belum berdaya, serta para motor penggerak masyarakat terutama kaum muda, adalah langkah tepat untuk membangun ekosistem pemberdayaan desa yang produktif dan berkelanjutan,” tegas Cak Imin. Ia juga menyoroti bahwa program ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana masyarakat desa mandiri dan sejahtera menjadi prioritas. Muhaimin berharap model Widuri Kendal dapat direplikasi ke 27 provinsi dan 107 kabupaten lainnya.

Ketua Baznas RI Noor Achmad menambahkan komitmen lembaganya melalui program Zmart, yang tidak hanya menyediakan modal usaha tapi juga pendampingan berkelanjutan. “Zakat memiliki potensi besar sebagai penggerak perubahan sosial-ekonomi. Kami mendukung penuh program ini untuk memperkuat ekonomi mustahik,” katanya. Paragon Corp, melalui program Paradaya Movement, turut berkontribusi dengan pelatihan digital marketing dan studio digital untuk meningkatkan daya saing produk lokal.

Program 1001 titik ini menyasar berbagai sektor krusial, termasuk penguatan ekonomi lokal, literasi pendidikan dan kesehatan, pemberdayaan perempuan serta pemuda, hingga pengelolaan lingkungan berbasis potensi kawasan. Dengan melibatkan tujuh mitra strategis, inisiatif ini diharapkan menciptakan jaringan pemberdayaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kemandirian masyarakat di seluruh pelosok Nusantara. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Sekda Sumarno juga menyatakan dukungan penuh, karena program ini selaras dengan upaya aglomerasi ekonomi wilayah di Jawa Tengah.

Peluncuran di Kendal ini tidak hanya sebagai pilot project, tapi juga inspirasi nasional untuk mereplikasi model serupa di daerah lain. Dengan semangat “Bergerak, Bergerak, Berdaya,” kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan bangsa.