Pemdes Tasikharjo Sebut TPPI Tidak Transparan Soal Perekrutan Tenaga Kerja
Berita Baru, Tuban – Polemik antara warga ring satu Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban, kembali mencuat di kalangan masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/8/2025).
Pemdes ring satu menyayangkan perihal perekrutan tenaga kerja yang dianggap tidak transparan lagi. Bahkan kearifan lokal yang dulu dibangun seakan dilupakan oleh pihak perusahaan tersebut.
Kades Tasikharjo, Damuri mengungkapkan, untuk tenaga kerja itu berdasarkan kearifan lokal seperti halnya pekerjaan outsourcing. Ia juga menyampaikan bahwa undang-undang itu ada yang tertulis dan tidak tertulis.
“Aturan dulu kalau yang resign dari Tasikharjo ya diganti Tasikharjo dan itu tetap memenuhi standart kompetensi. Selama ini kami sudah sampaikan ke pihak TPPI akan tetapi tidak ada tanggapan sama sekali, tahunya itu hanya ring satu,” ungkapnya.
Damuri menegaskan untuk prosentasi pekerja lama cupuk lumayan banyak, tapi untuk akhir-akhir ini tidak ada sama sekali pekerja organik. Kalau dikatakan ring satu itu meliputi satu kabupaten, namun kalau desa terdampak itu hanya Tasikharjo dan Remen.
“Keinginan saya kalau ada lowongan pekerjaan organik warga terdampak ini ada yang mewakili entah itu berapa persen, baru masyarakat Tuban lainnya. Sebelum ada audensi tidak ada transparansi sama sekali,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan PT TPPI melalui staf Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Ahmad Muzaki menanggapi terkait yang disampaikan kepala desa bahwa pihak perusahaan tidak transparansi itu karena ada bentuk berbaikan komunikasi.
“Jadi mungkin komunikasi perlu ditingkatkan, sehingga transparansi itu ada batasan-batasan yang harus disampaikan atau tidak. Dalam hal ini, dengan adanya tim kecil mudah-mudahan peningkatan komunikasi bisa kita perbaiki,” pungkasnya. (Met)