Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengusaha Rokok Haji Muzakki: Dari Madura, Menyulam Bisnis dan Kepedulian Sosial

Pengusaha Rokok Haji Muzakki: Dari Madura, Menyulam Bisnis dan Kepedulian Sosial



Berita Baru, Pamekasan — Di balik bisnis rokok lokal PR Cahaya Pro yang bermarkas di Desa Akkor, Palengaan, nama Haji Muzakki dikenal bukan hanya sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai figur sosial yang aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.

Meski jarang tampil di media nasional, sosok Haji Muzakki justru melekat kuat di hati masyarakat Pamekasan. Ia dianggap berhasil menjadikan perusahaannya bukan hanya sebagai roda ekonomi, melainkan juga jembatan sosial yang menyentuh banyak kalangan.

Bantuan untuk Warga Kurang Mampu

Pada tahun 2022, PR Cahaya Pro menyalurkan bantuan sembako kepada warga miskin, janda, dan anak yatim di Kelurahan Kolpajung. Bantuan tersebut berupa beras, minyak goreng, dan telur.

“Bantuan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, tapi juga bentuk komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat,” ujar Haji Muzakki dalam keterangannya.

Ia menegaskan bahwa bisnis yang baik harus berpijak pada kebutuhan masyarakat. “Saya percaya, usaha tidak boleh berdiri di atas masyarakat, tapi harus berjalan bersama mereka,” tambahnya.

Dukungan untuk Atlet Berprestasi

Dua tahun berselang, pada 2025, bentuk dukungan sosial dari PR Cahaya Pro berubah arah. Kali ini, perusahaan memberikan apresiasi kepada 171 atlet dan puluhan pelatih asal Pamekasan yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.

Para atlet dan pelatih itu menerima bonus berupa sepatu dan uang tunai. “Prestasi anak-anak muda ini adalah kebanggaan daerah. Mereka layak diapresiasi, apalagi di tengah keterbatasan dukungan anggaran,” kata Haji Muzakki.

Ia berharap langkah ini bisa memotivasi generasi muda untuk terus berprestasi. “Semangat mereka jangan sampai padam hanya karena kurang perhatian,” ujarnya.

Kepedulian di Tengah Dilema Industri Rokok

Sebagai pelaku industri rokok, Haji Muzakki tidak menutup mata terhadap kontroversi yang menyertai bisnisnya. Ia menyadari bahwa industri rokok sering kali dipandang negatif karena isu kesehatan yang menyertainya.

“Rokok memang kontroversial. Tapi kami berusaha menyeimbangkan antara bisnis dan kontribusi nyata kepada masyarakat,” ucapnya.

Haji Muzakki juga membuka ruang untuk pengembangan kontribusi di sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. “Bantuan tidak harus berhenti pada sembako. Ke depan, kami ingin menyasar sektor-sektor yang berdampak jangka panjang,” jelasnya.

Filantropi Tanpa Gimik

Berbeda dari praktik Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan besar yang cenderung formal dan terstruktur, pendekatan sosial Haji Muzakki lebih sederhana dan membumi.

“Saya tidak ingin pencitraan. Yang penting, masyarakat merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Ia menyebut bahwa pendekatannya lahir dari nilai-nilai lokal Madura, yang mengedepankan gotong royong dan solidaritas. “Ini soal budaya, bukan strategi manajemen,” ujarnya.

Menghindari Kultus, Mendorong Diskusi

Meski banyak diapresiasi, Haji Muzakki menolak jika kiprahnya dianggap sempurna. Ia justru mengajak masyarakat untuk tetap kritis dan terbuka terhadap dialog.

“Saya hanya berusaha berbuat semampu saya. Tidak perlu dikultuskan. Yang penting, kontribusi ini bisa terus berkembang dan berkelanjutan,” katanya.

Bisnis sebagai Agen Sosial

Di tengah arus kapitalisme yang sering kali menjauhkan bisnis dari kepedulian sosial, Haji Muzakki membuktikan bahwa usaha lokal tetap bisa berakar pada nilai kemanusiaan.

“Keuntungan bukan satu-satunya tujuan. Saya ingin bisnis ini juga punya makna sosial,” tuturnya.

Dari Madura, Haji Muzakki membuktikan bahwa dunia usaha bisa menjadi agen perubahan sosial. Bukan untuk dipuja, tetapi untuk diteladani.