Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Rela Tirakat 13 Tahun, Petani di Tuban Jual Emas Istri Untuk Melunasi Pembayaran Haji
Calon jemaah haji sedang melaksanakan pemantapan manasik haji di halaman Gedung Graha Sandya Tuban. (Beritabaru.co, Tuban)

Rela Tirakat 13 Tahun, Petani di Tuban Jual Emas Istri Untuk Melunasi Pembayaran Haji



Berita Baru, Tuban – Bakir Sodiq (49) petani asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus tirakat selama 13 tahun untuk menyempurnakan ibadahnya dan bisa menjalankan rukun islam yang ke lima ini yakni, haji bersama dengan istrinya.

Kini dirinya bersama 1.252 calon jemaah haji (CJH) lainnya mengikuti pemantapan manasik haji di halaman Gedung Graha Sandya Tuban mulai pukul 05.00 Wib sampai selesai, Selasa (6/5/2025).

Bakir menyampaikan dirinya daftar haji di bulan juni tahun 2012 lalu. Perjuangannya pun luar biasa karena harus tirakat sama istrinya selama 13 tahun. Setelah satu tahun sebelum berangkat dia juga harus cari uang untuk pelunasan pembayaran biaya haji.

“Setelah ada panggilan satu tahun sebelumnya saya harus polah untuk menutupi kekurangannya itu. Soalnya kan harus dilunasi 1 bulan sebelum pemberangkatan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengaku menjual semua barang-barang yang ada dirumah termasuk perhiasan emas milik istrinya dan sebagainya untuk melunasi biaya haji. Namun, meskipun harus tirakat selama 13 tahun ia tetap mengaku senang.

“Ya, saya enjoy saja meskipun harus tirakat selama 13 tahun. Karena menurut saya ini adalah sebagai penyempurnaa ibadah setiap hari dan ini rukun islam yang ke lima yang harus saya selesaikan meskipun saya sebagai petani,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Umi Kulsum mengatakan, bimbingan manasik massal 2 ini kegiatan terakhir pada materi manasik haji untuk para jamaah. Calon jemaah haji di undang pukul 05.00 WIB dan sekitar pukul 05.45 Wib langsung dilakukan praktek.

“Manasik haji ini terkhir ini diikuti oleh semua jemaah haji yang tergabung dikloter 68, 69, 70, dan 86, sejumlah 1.252 orang. Dan Insya Allah untuk kloter 68, 69, 70, akan berangkat pada tanggal 21 Mei 2025. Sedangkan kloter 86 akan gabung dengan Kota Probolinggo,” katanya.

Wanita yang akrab disapa Umi itu juga mengimbau kepada jemaah haji untuk menjaga kesehatan karena kondisi cuaca di mekah sangat ekstrim. Untuk pengumpulan koper haji akan dilakukan satu hari sebelum pemberangkatan.

“Waktu yang tersisa ini jemaah haji tetap harus jaga kesehatan atau konsultasi tentang kesehatan ke Puskesmas terdekat sebelum berangkat. Untuk jemaah haji tertua usia 90 tahun atas nama Suntoro dan termuda 19 tahun bernama Riko Jati Maulana,”pungkasnya. (Bi/Met)