SASTRA – Beritabaru.co Tuban https://tuban.beritabaru.co Meluruskan Distorsi Informasi Thu, 25 May 2023 10:02:58 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.1 https://tuban.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/7/2020/02/cropped-Berita-Baru-Icon-1-32x32.png SASTRA – Beritabaru.co Tuban https://tuban.beritabaru.co 32 32 Peringati Hari Kartini dan Hardiknas, Mahasiswa Kampus Mengajar Adakan Lomba di SDN Mlangi 02, Widang, Tuban https://tuban.beritabaru.co/peringati-hari-kartini-dan-hardiknas-mahasiswa-kampus-mengajar-adakan-lomba-di-sdn-mlangi-02-widang-tuban/ https://tuban.beritabaru.co/peringati-hari-kartini-dan-hardiknas-mahasiswa-kampus-mengajar-adakan-lomba-di-sdn-mlangi-02-widang-tuban/#respond Thu, 25 May 2023 10:02:55 +0000 https://tuban.beritabaru.co/?p=83218 Peringati Hari Kartini dan Hardiknas, Mahasiswa Kampus Mengajar Adakan Lomba di SDN Mlangi 02, Widang, Tuban

Berita Baru, Tuban - Pagelaran lomba dalam rangka memperingati hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilaksanakan SDN Mlangi 02, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (24/05/2023). Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara Mahasiswa Universitas Sunan Bonang yang ikut dalam agenda Kampus Mengajar Angkatan-5.

Kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan upaya untuk mengedukasi dan memancing daya minat para pelajar tingkat-SD dan Sederajat. Adapun pada kesempatan ini, Ketua Panitia Pelaksana, Nabila Fairuz mengatakan peserta yang mengikuti ajang perlombaan ini dari mulai kelas 1 sampai 6, dengan jumlah total peserta sekitar 42 siswa.

"Kegiatan ini bermaksud mengedukasi para pelajar untuk mengerti, mengenang, menghormati dan tau siapa Ibu Kartini juga Ki Hajar Dewantara bagi siswa yang belum tau," katanya kepada wartawan saat diwawancarai .

Lala, sapaan akrabnya. Mahasiswa satu ini membeberkan rangkaian kegiatan lomba ini yang diselenggarakan selama 2 hari beruntun. "Untuk kegiatan hari Rabu, menghias makanan dan membaca puisi. Sementara kegiatan hari Kamis, fashion show dan menyanyi lagu nasional maupun daerah," pungkasnya.

Sementara itu, Guru SDN Mlangi 02, Ninik Susanti, S.pd. merespon positif atas kegiatan ini. "Adanya kegiatan ini sangat membantu melatih siswa dalam hal kreativitas dan potensi baik akademik maupun non akademik," jawabnya.

Lebih lanjut, Guru SDN Mlangi ini menuturkan mengenai lomba yang diadakan hari ini sampai hari kamis besok diharapkan menjadi suatu renungan generasi untuk tidak melupakan perjuangan para tokoh.

"Hingga nantinya sentuhan kegiatan ini bisa membukakan jendela atau pandangan para pelajar kepada jasa-jasa para tokoh pejuang ini," tutupnya.

]]>
Peringati Hari Kartini dan Hardiknas, Mahasiswa Kampus Mengajar Adakan Lomba di SDN Mlangi 02, Widang, Tuban

Berita Baru, Tuban - Pagelaran lomba dalam rangka memperingati hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilaksanakan SDN Mlangi 02, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (24/05/2023). Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara Mahasiswa Universitas Sunan Bonang yang ikut dalam agenda Kampus Mengajar Angkatan-5.

Kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan upaya untuk mengedukasi dan memancing daya minat para pelajar tingkat-SD dan Sederajat. Adapun pada kesempatan ini, Ketua Panitia Pelaksana, Nabila Fairuz mengatakan peserta yang mengikuti ajang perlombaan ini dari mulai kelas 1 sampai 6, dengan jumlah total peserta sekitar 42 siswa.

"Kegiatan ini bermaksud mengedukasi para pelajar untuk mengerti, mengenang, menghormati dan tau siapa Ibu Kartini juga Ki Hajar Dewantara bagi siswa yang belum tau," katanya kepada wartawan saat diwawancarai .

Lala, sapaan akrabnya. Mahasiswa satu ini membeberkan rangkaian kegiatan lomba ini yang diselenggarakan selama 2 hari beruntun. "Untuk kegiatan hari Rabu, menghias makanan dan membaca puisi. Sementara kegiatan hari Kamis, fashion show dan menyanyi lagu nasional maupun daerah," pungkasnya.

Sementara itu, Guru SDN Mlangi 02, Ninik Susanti, S.pd. merespon positif atas kegiatan ini. "Adanya kegiatan ini sangat membantu melatih siswa dalam hal kreativitas dan potensi baik akademik maupun non akademik," jawabnya.

Lebih lanjut, Guru SDN Mlangi ini menuturkan mengenai lomba yang diadakan hari ini sampai hari kamis besok diharapkan menjadi suatu renungan generasi untuk tidak melupakan perjuangan para tokoh.

"Hingga nantinya sentuhan kegiatan ini bisa membukakan jendela atau pandangan para pelajar kepada jasa-jasa para tokoh pejuang ini," tutupnya.

]]>
https://tuban.beritabaru.co/peringati-hari-kartini-dan-hardiknas-mahasiswa-kampus-mengajar-adakan-lomba-di-sdn-mlangi-02-widang-tuban/feed/ 0 https://tuban.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/7/2023/05/IMG-20230525-WA0039-300x169.jpg
Pamit Pisah Bulan Kasih | Puisi-puisi Mahrus Ali https://tuban.beritabaru.co/pamit-pisah-bulan-kasih-puisi-puisi-mahrus-ali/ https://tuban.beritabaru.co/pamit-pisah-bulan-kasih-puisi-puisi-mahrus-ali/#respond Sun, 01 May 2022 06:00:46 +0000 https://tuban.beritabaru.co/?p=81270 Pamit Pisah Bulan Kasih | Puisi-puisi Mahrus Ali

Akan Ditinggal Kembali
(Puisi Satu Ramadhan suci)

Sepenuh kasih aku mencintaimu
Bahkan semua orang ingin terus membersamaimu
Sepenuh cinta aku mengikuti aturanmu sayang
Bahkan tidak hanya perut yang aku jaga semua tak terbayang
Ini adalah cinta
Mulutku, mataku, hidung, telinga, tangan dan kaki, bahkan seluruh tubuh ini sengaja aku coba menaklukkanmu demi setia.

Setelah kau selalu datang dan pergi
Tidakkah engkau segera mengumumkan bertahan untukku ini?
Aku selalu belajar mengikuti
Meski aku pun selalu merasa tidak tahu diri
Banyak sekali yang ingin merebutmu
Mulai para raja sampai hamba saya semua mengabdikan diri atas hadirmu

Tidak terasa
Belum sama sekali aku menjumput setitik teduhmu mempesona
Sadar tak pantas aku siapa berada dipelukmu di singgasana
Kini kau mulai pamit undur diri
Tak sempat aku baca puisi sambil menari

Kasih
Dahaga dan lapar benar benar membuang nafsuku
Menahan diri dari kuasa dunia yang membelenggu
Aku tak sempat mengungkapkan semua rindu
Sadar ini bukan mimpi aku bahkan tak mau membencimu

Astaghfirullah Ramadhanku

Mahrus Ali, Lamongan, 27-04-2022

Pamit Pisah Bulan Kasih
(Puisi dua ramadhan suci)

Sesenggukan tiap malam
Kedua netra susah sekali terpejam
Banjir sudah sajadah melaut berasa asin hati pun kelam
Seperti dalam pelukan, bibir berkamit berbisik tentang gairah dan tenggelam

Baiklah,
Jika kau pergi, pergilah
Tapi jangan kau bawa sekalian tentang asmara kita, kemudian datanglah
Aku semakin sia sia berharap sesuatu di malam ganjil
Aku mendengar kau datang seperti orang usil
Suka menyentil
Tapi yang aku tahu semakin kantil

Yakinlah aku, kau akan kembali
Entah apakah aku masih bisa bertemu denganmu lagi
Semoga dirahmati

Mahrus Ali, Lamongan, 29-04-2022

Mahrus Ali, seorang penyair yang hidup dalam gagasan atas diri dan lingkungannya sendiri, menaruh empati terhadap gaya penulisan yang penulis sebut sebagai prosa liris.

]]>
Pamit Pisah Bulan Kasih | Puisi-puisi Mahrus Ali

Akan Ditinggal Kembali
(Puisi Satu Ramadhan suci)

Sepenuh kasih aku mencintaimu
Bahkan semua orang ingin terus membersamaimu
Sepenuh cinta aku mengikuti aturanmu sayang
Bahkan tidak hanya perut yang aku jaga semua tak terbayang
Ini adalah cinta
Mulutku, mataku, hidung, telinga, tangan dan kaki, bahkan seluruh tubuh ini sengaja aku coba menaklukkanmu demi setia.

Setelah kau selalu datang dan pergi
Tidakkah engkau segera mengumumkan bertahan untukku ini?
Aku selalu belajar mengikuti
Meski aku pun selalu merasa tidak tahu diri
Banyak sekali yang ingin merebutmu
Mulai para raja sampai hamba saya semua mengabdikan diri atas hadirmu

Tidak terasa
Belum sama sekali aku menjumput setitik teduhmu mempesona
Sadar tak pantas aku siapa berada dipelukmu di singgasana
Kini kau mulai pamit undur diri
Tak sempat aku baca puisi sambil menari

Kasih
Dahaga dan lapar benar benar membuang nafsuku
Menahan diri dari kuasa dunia yang membelenggu
Aku tak sempat mengungkapkan semua rindu
Sadar ini bukan mimpi aku bahkan tak mau membencimu

Astaghfirullah Ramadhanku

Mahrus Ali, Lamongan, 27-04-2022

Pamit Pisah Bulan Kasih
(Puisi dua ramadhan suci)

Sesenggukan tiap malam
Kedua netra susah sekali terpejam
Banjir sudah sajadah melaut berasa asin hati pun kelam
Seperti dalam pelukan, bibir berkamit berbisik tentang gairah dan tenggelam

Baiklah,
Jika kau pergi, pergilah
Tapi jangan kau bawa sekalian tentang asmara kita, kemudian datanglah
Aku semakin sia sia berharap sesuatu di malam ganjil
Aku mendengar kau datang seperti orang usil
Suka menyentil
Tapi yang aku tahu semakin kantil

Yakinlah aku, kau akan kembali
Entah apakah aku masih bisa bertemu denganmu lagi
Semoga dirahmati

Mahrus Ali, Lamongan, 29-04-2022

Mahrus Ali, seorang penyair yang hidup dalam gagasan atas diri dan lingkungannya sendiri, menaruh empati terhadap gaya penulisan yang penulis sebut sebagai prosa liris.

]]>
https://tuban.beritabaru.co/pamit-pisah-bulan-kasih-puisi-puisi-mahrus-ali/feed/ 0 https://tuban.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/7/2022/05/IMG_20220501_125833-300x176.jpg
Dilema Kader Militan | Puisi-Puisi: Mahrus Ali https://tuban.beritabaru.co/dilema-kader-militan-puisi-puisi-mahrus-ali/ https://tuban.beritabaru.co/dilema-kader-militan-puisi-puisi-mahrus-ali/#respond Sun, 24 Apr 2022 06:20:22 +0000 https://tuban.beritabaru.co/?p=81163 Dilema Kader Militan | Puisi-Puisi: Mahrus Ali

Dilema Kader Militan

Memapah jalan menuju senja
Umur tua tak berarti dewasa
Malam dibuat ramai bermeja- meja
berharap rejeki datang silih berganti
Pagi menyusun mimpi
Anggaran belanja telah dibawa pergi
Oleh pegawai negeri

Konsentrasi lagi
Diskusi lagi
Kemudian anggaran sudah raib di korupsi
Bagi-bagi dibalik fantasi demokrasi

Jalanan mulai berdebu
Asap mesin-mesin memupuk polusi
Awan telah menjadi kelabu
Politisi hadir merapal demokrasi
"kita harus patuh pada institusi agar hidup tak melulu imajinasi"

Berebut angka dimulai
Pembagian nasi
Pengukuhan birokrasi
Keramaian demonstrasi sekedar partisipasi

Pupuk bersubsidi
Menutupi banjir yang kian menjadi
Setiap tahun
Setiap musim pengganti bupati
Hasil tani kian sepi

Serbu……..
Hargamu seribu
Suaramu menggebu
Bicaramu babibu

Mahrus Ali, Lamongan, 03-02-2022

Hanya Nama Menjadi Kebanggaan

Tentang orientasi
Tentang jati diri
Tentang berhidmah demi generasi

Nama-nama terpampang rapi
Berbaris hingga berapi-api
Membanggakan diri sendiri
Kemudian berdiri di tepi

Saling menyalahkan terjadi
Saling mencurigai tanpa toleransi
Sibuk bekerja hilang organisasi
Padahal merebutnya setengah mati

"Pengumuman,
Rekruitmen segera di buka
Mohon siapkan kader-kader terbaik"

Rekomendasi,
Semua berharap
Semua di depan
Semua dipertaruhkan
Demi makan dan sesuap nasi

Kembali tegang
Saling menyalahkan
Saling curiga
Saling menanam intrik juga kebencian

Nama terpampang rapi
Apa kabar organisasi ini?

Mahrus Ali, Lamongan, 15-02-2022

Sesembahan Karomah

Aku dulu menari dengan sayap rapuh
Kaki ini terus melangkah seirama meski melepuh
Tubuh rapuh penuh sayat
Irama musik menjadi himne seketika hati ini rapuh

Aku tawassulkan nama-nama orang tercinta
Menggiring doa untuk yang tiada
Dalam imaji obrolan kini saling memuji
Di taman remang penuh sesaji

Tentang bunga
Tentang wewangian
Tentang mendamba terkabulnya wirid
Menjuntai aksara lillah

Menariku kembali teduh
Sayap berangsur sembuh
Kaki berjingkat tak lagi lumpuh
Tubuh mulai menemui langit ke tujuh

Tentang harap
Tentang kisah
Tentang puasa
Aku kembali pasrah

Allahumma innaka afuwwun karim
Tuhibbul afwa fa'fuanna

Mahrus Ali, Lamongan, 21-04-2022

Ajiku Rawa Berombak

Satu titik ku dapat
Menjadi empat
Kemudian tak sempat
Aku disekat pikat

Aku menanam ingin sekali memanen
Aku tak sadar besok hari senin
Demonstran membentuk komponen
Aku harus segera sembunyi di losmen

Sumbat sudah ku sumbat
Biar saja semua sambat
Aku bersama aparat penyelamat
Mereka sahabat tak paham saat aku embat

Aku menghilang saat gaduh
Aku makan di atas perahu bersama mereka
Riang pesona juga bersama mereka
Betapa indah dunia, mereka tak menduga

Ajiku rawa berombak
Arusnya menyebar luas
Tak ada gelombang
Musim hujan pura-pura saja aku urus

Biar saja tubuhku tak normal
Kadang kurus
Kadang trubus
Aku bahkan sering ngemall
Bersama istri mereka yang tak terurus

Mahrus Ali, Lamongan, 18-02-2022

]]>
Dilema Kader Militan | Puisi-Puisi: Mahrus Ali

Dilema Kader Militan

Memapah jalan menuju senja
Umur tua tak berarti dewasa
Malam dibuat ramai bermeja- meja
berharap rejeki datang silih berganti
Pagi menyusun mimpi
Anggaran belanja telah dibawa pergi
Oleh pegawai negeri

Konsentrasi lagi
Diskusi lagi
Kemudian anggaran sudah raib di korupsi
Bagi-bagi dibalik fantasi demokrasi

Jalanan mulai berdebu
Asap mesin-mesin memupuk polusi
Awan telah menjadi kelabu
Politisi hadir merapal demokrasi
"kita harus patuh pada institusi agar hidup tak melulu imajinasi"

Berebut angka dimulai
Pembagian nasi
Pengukuhan birokrasi
Keramaian demonstrasi sekedar partisipasi

Pupuk bersubsidi
Menutupi banjir yang kian menjadi
Setiap tahun
Setiap musim pengganti bupati
Hasil tani kian sepi

Serbu……..
Hargamu seribu
Suaramu menggebu
Bicaramu babibu

Mahrus Ali, Lamongan, 03-02-2022

Hanya Nama Menjadi Kebanggaan

Tentang orientasi
Tentang jati diri
Tentang berhidmah demi generasi

Nama-nama terpampang rapi
Berbaris hingga berapi-api
Membanggakan diri sendiri
Kemudian berdiri di tepi

Saling menyalahkan terjadi
Saling mencurigai tanpa toleransi
Sibuk bekerja hilang organisasi
Padahal merebutnya setengah mati

"Pengumuman,
Rekruitmen segera di buka
Mohon siapkan kader-kader terbaik"

Rekomendasi,
Semua berharap
Semua di depan
Semua dipertaruhkan
Demi makan dan sesuap nasi

Kembali tegang
Saling menyalahkan
Saling curiga
Saling menanam intrik juga kebencian

Nama terpampang rapi
Apa kabar organisasi ini?

Mahrus Ali, Lamongan, 15-02-2022

Sesembahan Karomah

Aku dulu menari dengan sayap rapuh
Kaki ini terus melangkah seirama meski melepuh
Tubuh rapuh penuh sayat
Irama musik menjadi himne seketika hati ini rapuh

Aku tawassulkan nama-nama orang tercinta
Menggiring doa untuk yang tiada
Dalam imaji obrolan kini saling memuji
Di taman remang penuh sesaji

Tentang bunga
Tentang wewangian
Tentang mendamba terkabulnya wirid
Menjuntai aksara lillah

Menariku kembali teduh
Sayap berangsur sembuh
Kaki berjingkat tak lagi lumpuh
Tubuh mulai menemui langit ke tujuh

Tentang harap
Tentang kisah
Tentang puasa
Aku kembali pasrah

Allahumma innaka afuwwun karim
Tuhibbul afwa fa'fuanna

Mahrus Ali, Lamongan, 21-04-2022

Ajiku Rawa Berombak

Satu titik ku dapat
Menjadi empat
Kemudian tak sempat
Aku disekat pikat

Aku menanam ingin sekali memanen
Aku tak sadar besok hari senin
Demonstran membentuk komponen
Aku harus segera sembunyi di losmen

Sumbat sudah ku sumbat
Biar saja semua sambat
Aku bersama aparat penyelamat
Mereka sahabat tak paham saat aku embat

Aku menghilang saat gaduh
Aku makan di atas perahu bersama mereka
Riang pesona juga bersama mereka
Betapa indah dunia, mereka tak menduga

Ajiku rawa berombak
Arusnya menyebar luas
Tak ada gelombang
Musim hujan pura-pura saja aku urus

Biar saja tubuhku tak normal
Kadang kurus
Kadang trubus
Aku bahkan sering ngemall
Bersama istri mereka yang tak terurus

Mahrus Ali, Lamongan, 18-02-2022

]]>
https://tuban.beritabaru.co/dilema-kader-militan-puisi-puisi-mahrus-ali/feed/ 0 https://tuban.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/7/2022/04/WhatsApp-Image-2022-04-24-at-13.18.26-300x176.jpeg
Berita Siang | Puisi-Puisi: Mahrus Ali https://tuban.beritabaru.co/berita-siang-puisi-puisi-mahrus-ali/ https://tuban.beritabaru.co/berita-siang-puisi-puisi-mahrus-ali/#respond Sun, 10 Apr 2022 06:31:54 +0000 https://tuban.beritabaru.co/?p=80990 Berita Siang | Puisi-Puisi: Mahrus Ali

SAHUR

Pagi menjelang rebah
Gemetar kaki
Gemuruh hati
Berfikir kian tabah

Allahumma afuwwun karim
Tuhibbul afwa wa'fu anna

Tangan kian basah
Jidat mengeras tasbih
Dekat kian dekat
Aku padaMu

Mahrus Ali, Lamongan, 26 Mei 2019

450 Lamongan

Tentu saja aku berharap damai
Pada kota kedatanganku

Tentu aku ikut senang pada kota berpulang ini

Semakin ingin aku memilikimu
Dan akan aku mulai

Doa lah aku
Doa kan aku
Jadilah aku
Jadikan aku
Pemilik kota pecinta desa

Alu-alun
Mahrus Ali, Lamongan, 26 Mei 2019

Berita Siang

Dan Aku sedang menyapu kamar
Menyiapkan wangi setelah salam pada dhuhur

Sebelum lelap
Pikiran sempat berada dirumah para mantan
Ah kacau sekali puasa ke dua tiga kali ini

Terhempas menjadi mimpi
Dikeroyok
birahi
Mantan
Pesta
Basah
Desah para mantan
Di kamar kecil depan kecamatan

Mahrus Ali, Lamongan, 27 Mei 2019

Bismillah menuju 25

Dia menyapaku dari sebrang
Seakan berbisik
"kapan kamu pulang?"
Lantas pergi begitu saja

Aku aku menunggu saja
Sambik menunjukkan nomer antrean
Panjang
Ya masih panjang sekali

Asyhadu anla ila ha illallah
Astaghfirullah
As aluka ridhaka
Wal jannah
Wa a'udubika min sahotika wannar

Mahrus Ali, Suramadu, 28 Mei 2019


Mahrus Ali, Penulis Puisi dan Sastrawan asal Kabupaten Lamongan

]]>
Berita Siang | Puisi-Puisi: Mahrus Ali

SAHUR

Pagi menjelang rebah
Gemetar kaki
Gemuruh hati
Berfikir kian tabah

Allahumma afuwwun karim
Tuhibbul afwa wa'fu anna

Tangan kian basah
Jidat mengeras tasbih
Dekat kian dekat
Aku padaMu

Mahrus Ali, Lamongan, 26 Mei 2019

450 Lamongan

Tentu saja aku berharap damai
Pada kota kedatanganku

Tentu aku ikut senang pada kota berpulang ini

Semakin ingin aku memilikimu
Dan akan aku mulai

Doa lah aku
Doa kan aku
Jadilah aku
Jadikan aku
Pemilik kota pecinta desa

Alu-alun
Mahrus Ali, Lamongan, 26 Mei 2019

Berita Siang

Dan Aku sedang menyapu kamar
Menyiapkan wangi setelah salam pada dhuhur

Sebelum lelap
Pikiran sempat berada dirumah para mantan
Ah kacau sekali puasa ke dua tiga kali ini

Terhempas menjadi mimpi
Dikeroyok
birahi
Mantan
Pesta
Basah
Desah para mantan
Di kamar kecil depan kecamatan

Mahrus Ali, Lamongan, 27 Mei 2019

Bismillah menuju 25

Dia menyapaku dari sebrang
Seakan berbisik
"kapan kamu pulang?"
Lantas pergi begitu saja

Aku aku menunggu saja
Sambik menunjukkan nomer antrean
Panjang
Ya masih panjang sekali

Asyhadu anla ila ha illallah
Astaghfirullah
As aluka ridhaka
Wal jannah
Wa a'udubika min sahotika wannar

Mahrus Ali, Suramadu, 28 Mei 2019


Mahrus Ali, Penulis Puisi dan Sastrawan asal Kabupaten Lamongan

]]>
https://tuban.beritabaru.co/berita-siang-puisi-puisi-mahrus-ali/feed/ 0 https://tuban.beritabaru.co/wp-content/uploads/sites/7/2022/04/ilustrasi-cerpen-isbedy-setiawan-nongolagi-752x440-574362c7547b614b0a8b458a-300x176.jpg