Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cabdin Pendidikan Tuban

Tak Taat Aturan Pembatasan, Cabdin Pendidikan Tuban Undang Kerumunan



Berita Baru, Tuban – Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Bojonegoro di Kabupaten Tuban melakukan kegiatan tanda tangan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tambahan honor untuk tenaga Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Tuban, Sabtu (19/2).

Sayangnya kegiatan yang menimbulkan kerumunan itu harus dilakukan di saat pandemi Covid-19 varian Omicron sedang meningkat di Kabupaten Tuban.

Berdasarkan data yang dihimpun Beritabaru.co, Biro Tuban, ratusan orang mengantri mengular dan berjubel sekitar pukul 10.00 WIB yang terbagi dua barisan.

Bahkan terlihat petugas tidak ada yang mengurai kerumunan di saat ratusan orang itu tidak menjaga jarak dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Yessi (30), salah satu PTT dari SMA Jatirogo mengaku tidak ada pilihan, selain untuk ikut berjubel dalam kondisi Covid-19. Sebab, tanda tangan SPJ harus tambahan honor dilakukan satu hari itu juga.

“Dalam Covid-19 ini sebenarnya takut ikut berkerumun kayak gini. Tapi mau gimana lagi,” ungkap Yessi saat ditemui awak media Tuban.

Sementara itu, Wawan Erlangga (41), salah satu PTT dari SMA 1 Grabagan juga was-was saat mengantre. Namun, mau tak mau ia harus tetap ikut antre berjubel untuk bisa tanda tangan SPJ.

“Mau gimana lagi, iya sebenarnya takut juga. Tapi apa boleh buat, karena ini sudah aturannya dari sini. Pokok bagaimana caranya kita bisa masuk untuk tandatangan,” kata Wawan.

Tak Taat Aturan Pembatasan, Cabdin Pendidikan Tuban Undang Kerumunan

Lebih lanjut Wawan, berharap tanda tangan untuk tambahan honor tersebut ke depan bisa dilakukan di tempat SMA atau SMK masing-masing.

Ia juga menjelaskan semua ini dilakukan agar bisa dapat tambahan honor dari bulan Januari hingga bulan Maret meski harus mengantri sejak pukul 09.30 WIB.

“Semoga kedepan tanda tangan SPJ dilakukan di sekolah masing-masing, agar tidak berjubel kayak gini,” harapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Capdin Pendidikan Wilayah Bojonegoro, Adi Suprayitno saat dikonfirmasi via Whatsapp oleh Beritabaru.co, Biro Tuban, mengatakan kerumunan terjadi karena para guru tidak datang sesuai undangan dan jadwal yang ditetapkan.

“Guru dan tenaga kependidikan kurang menaati undangan dari Cabdin yang sudah terjadwal dengan baik sehingga terjadi kerumunan. Ke depan akan dilaksanakan di sekolah masing-masing” Pungkasnya.