Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Warga Tasikharjo Tuban Mengeluh, Sawah Petani Tak Lagi Bisa Ditanami Karena Limbah Cucian Pasir Dibuang Sembarangan

Warga Tasikharjo Tuban Mengeluh, Sawah Petani Tak Lagi Bisa Ditanami Karena Limbah Cucian Pasir Dibuang Sembarangan



IKLAN MEDIA AWASI KAMPANYE PILKADA 2024

Berita Baru, Tuban – Cucian pasir di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, kembali dikeluhkan warga. Pasalnya limbah bekas cucian pasir yang berbentuk lumpur itu kini mulai memadati sungai yang ada disekitar lokasi tersebut.

Bukan hanya sungai, namun beberapa hektar sawah produktif milik warga setempat juga ikut terdampak limbah bekas cucian pasir itu. Kini area tersebut tidak lagi produktif dan tidak bisa lagi ditanami.

Pihak perusahaan pun terkesan cuek dengan kondisi yang menimpa warga sekitar. Meski beberapa kali diperingatkan, tapi tidak pernah dihiraukan dan masih saja membuang limbah sembarangan.

Bahkan warga menduga perusahaan cucian pasir yang sudah berdiri sejak tahun 2015 itu memiliki backingan yang kuat dari oknum penegak hukum.

“Petani itu resah karena tanahnya tidak bisa ditanami. Untuk sungai yang kedalamannnya kurang lebih 3 meter ini sekarang menjadi dangkal karena limbah cucian pasir yang menjadi lumpur,” ujar Joko Lesmono pemilik lahan.

Lebih lanjut Joko yang merupakan warga sekitar juga menuturkan, lebih parah dari itu, air yang mengalir disungai warga merupakan air asin. Jadi lahan petani tidak bisa lagi ditanami sehingga hal ini sangat merugikan sekali.

Warga Tasikharjo Tuban Mengeluh, Sawah Petani Tak Lagi Bisa Ditanami Karena Limbah Cucian Pasir Dibuang Sembarangan

“Bukan hanya rugi karena tidak panen tapi tanah itu juga hancur dan tidak bisa lagi ditanami karena tanah menjadi kurus,” tuturnya saat ditemui awak media, Senin (14/8/2023).

Warga dari Dusun Dermo Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu sudah melaporkan ke pihak pemerintah desa. Ia meminta agar ada tindakan yang serius supaya cucian pasir yang berada dilokasi tersebut tidak ngawur.

“Tadi malam warga sudah mengadu ke pemerintah desa terkait penanganan sungai yang sudah dangkal akibat ulah cucian pasir tersebut. Baru mulai produksi lagi sekitar 4 bulan ketinggian limbah yang masuk kesawah sudah mencapai 40cm,” ungkap Joko.

Sementara itu, alat berat seperti ekskavator yang digunakan untuk cucian pasir itu juga sering beroperasi dimalam hari dan sangat berisik sehingga mengganggu waktu istirahat penduduk sekitar. Dia berharap agar segera ada tindakan dari dinas-dinas terkait.

“Kami menghimbau untuk pengusaha cucian pasir ini, tidak apa-apa kalau mau produksi tapi limbah jangan dialirkan di sawah petani. Kalau mau produksi limbah harus dikelola dilokasinya sendiri. Kalau tidak muat lebih baik ditutup saja,” terangnya.

Warga Tasikharjo Tuban Mengeluh, Sawah Petani Tak Lagi Bisa Ditanami Karena Limbah Cucian Pasir Dibuang Sembarangan

Pria yang juga sebagai anggota LPMD Desa Tasikharjo itu juga sudah sering mengingatkan pengusaha cucian pasir agar tidak mengalirkan limbahnya di sawah. Bahkan ikan-ikan banyak yang mati karena limbah dari cucian pasir tersebut.

“Untuk sawah yang terdampak ada sekitar 6 hektar. pembuangan limbah ini sangat semena-mena dan tidak ditampung diarea yang sudah disewa, tapi malah dialirkan ke sawah warga,” tegasnya.

Menanggapi polemik warganya, Kepala Desa Tasikharjo, Damuri akan memanggil pengelola cucian pasir tersebut. Bahkan rencananya juga akan mengundang Forkopimcam Jenu untuk diajak koordinasi tindak lanjut usaha yang diduga merugikan warganya itu.

“Hari ini (Selasa, (15/8/2023), red) saya akan memanggil pengelola cucian pasir itu mas. Nanti sekalian kita undang Camat dan Kapolsek untuk mencari solusi terbaik. Memang cucian pasir ini sangat merugikan warga saya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ada kurang lebih 25 pemilik sawah terdampak limbah cucian pasir tersebut. Kerugian yang dialami petani mencapai 138 ton setiap tahun.

Cucian Pasir yang berada dilokasi Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini juga pernah ditutup oleh dinas terkait. Tapi selang beberapa minggu sudah beroperasi lagi.