Rayuan Kepada Istri | Puisi-Puisi: Mahrus Ali
Pagi telah tiba
Ia membawa seberkah berlian
Hasil mimpi sesunyi tadi
Malam nanti
Rebah kian berharap lebah
Ada sarang madu tiap paginya
Dan berlian hari ini menjadi kasih sayang Allah selamanya
Mahrus Ali, Maduran, 7 oktober 2019
Cuaca panas dikota kini mencapai 30 derajad sekian
Tanah persawahan menjadi berlubang, berliang
Air bengawan solo kebanggaan menjadi surut
Kehidupanpun mulai semraut
Gelisah petani
Gelisah semua kini
Entah pemerintah
Entah apa lagi yang akan menjadi titah
Sampai aku pada kota lain
Kota kerinduan semua
Serba serbi disini dipersiapkan
Muda mudi mengiringi kasih mereka
Gunung berjibun saling menunjukkan puncak aduhai
Menjanjikan keteduhan
Mengawal nasib baik tentang kehidupan
Dan semua terbuai
Mimang diantaranya tak ada yang dapat menebak
Datangnya kematian
Datangnya kesetiaan
Datanglah rejeki melimpah
Gunung
Merenung
Termenung
Muncullah bingung
Aku kini antara panas dingin
Kotaku panas
Merebah dikota yang dingin
Mahrus Ali, 5 Oktober 2019
Dia muncul sebagai keteduhan
Diantara keraguan berjibun kebohongan
Dia mempesona
Diantara baik dan buruk
Semua hanya pilihan semu
Keterkaitan antara
Keterpilihan antara
Keterwakilan antara
Hati dalam semu
Sewaktu waktu juga jemu
Antara tanam dan panin
Ada perjuangan melawan hama
Antara adzan dan shalat
Ada saja puja puji dambaan
Antara kau dan aku
Adakah Dia disana?
Mahrus Ali, 29-09-2019
Betapa laut gelisah ini
Ombak dan panasnya takpernah berpura pura
Namun sebadai apapun tak dapat aku berhenti dipertengahannya
Terus mengayuh harapan
Menerjang rintangan
Demi Kamu
Menjumpaimu
Didermaga harapan
Mahrus Ali, 09-10-2019