Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perayaan Cap Go Meh Tuban
Para tamu undangan melakukan pemotongan kue ronde secara bersama-sama.

Atraksi Barongsai Memeriahkan Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban



Berita Baru, Tuban – Atraksi Barongsai memeriahkan perayaan Cap Go Meh (CGM) 2022 di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Tuban, Jawa Timur, Selasa (15/2/2022).

Perayaan CGM itu digelar di halaman belakang Klenteng KSB Tuban, tepatnya di depan mulut monumen patung macan raksasa yang ada di komplek Klenteng KSB.

Kegiatan dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat itu dihadiri oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pusat Wawan Junaidi, Staf Ahli Kementerian Agama, Ketua FKUB Tuban, perwakilan dari 5 agama, serta ormas keagamaan di Tuban.

“Pemotongan kue ronde merah putih artinya kita ini adalah satu yaitu Indonesia. Kemudian, di dalam kue itu ada beberapa warna itu seperti beragam agama di Indonesia yang tetap bersatu,” terang Ketua Penilik Demisioner Klenteng KSB Tuban, Alim Sugiantoro saat memotong sejumlah kue ronde berwarna merah putih bersama tamu undangan.

Alim berharap, dengan adanya kegiatan ini semua agama yang ada di Indonesia ini rukun selalu. Seperti halnya di Kabupaten Tuban yang tingkat kerukunannya di atas nasional.

“Tingkat toleransi di Tuban ini sangat tinggi, kalau nasional itu 82 di Tuban itu 83. Artinya kami berharap Indonesia bisa meniru Tuban untuk toleransi agamanya,” harapnya.

Atraksi Barongsai Memeriahkan Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban
Atraksi Barongsai memeriahkan perayaan Cap Go Meh (CGM) 2022 di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio (KSB) Tuban.

Sementara itu, Ketua FKUB Pusat Wawan Junaidi dalam sambutannya menyampaikan, TITD Kwan Sing Bio Tuban ini merupakan salah satu cerminan kerukunan beragama.

“Sebab, di TITD klenteng KSB Tuban ini ada tiga Dharma atau tiga agama, yakni Tao, Budha dan Konghucu,” ucapnya.

Katanya, TITD klenteng KSB Tuban merupakan cerminan kerukunan umat beragama yang sesungguhnya. “Karena di sini ada Tao, Budha dan Konghucu yang semuanya melakukan ibadah keagamaan di sini,” tambah Wawan.

Dirinya pun berharap, kerukunan umat beragama di Kabupaten Tuban bisa terus terjalin erat. “Melihat Tuban ini berasal dari kata Metu Banyune, sehingga semuanya menjadi segar,” pungkasnya.