Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Demo Belum Berbuah Solusi, PKL Tuban Nekat Turun ke Alun-alun Lagi
Salah satu PKL membentangkan poster yang bertuliskan karena kebijakanmu membunuh istriku. (Berita Baru/Sgt)

Demo Belum Berbuah Solusi, PKL Tuban Nekat Turun ke Alun-alun Lagi



Berita Baru, Tuban – Suasana Alun-alun Tuban kembali memanas, saat puluhan pedagang kaki lima (PKL) Pantai Boom nekat membuka lapak di kawasan alun-alun Tuban, sabtu (11/10/2025).

Aksi ini menjadi lanjutan dari demonstrasi yang mereka gelar beberapa waktu lalu, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Tuban yang hingga kini belum juga memberikan solusi pasti terkait relokasi tempat usaha mereka.

Salah satu PKL, Teguh mengungkapkan, bahwa aksi berjualan di kawasan Alun-alun Tuban ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi yang digelar pada 7 Oktober lalu. Langkah nekat itu terpaksa diambil lantaran pertemuan dengan pihak pemerintah saat aksi sebelumnya tidak menghasilkan titik temu maupun solusi nyata bagi para pedagang yang terdampak relokasi.

“Karena pada aksi sebelumnya tidak ada solusi yang jelas, akhirnya teman-teman PKL memutuskan untuk kembali berjualan di Alun-alun,” ujar Teguh saat dikonfirmasi awak media.

Teguh menambahkan, aksi berjualan ini akan digelar selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Para PKL mulai membuka lapak sejak pukul 12.00 siang hingga 17.00 sore, sebagai bentuk penegasan bahwa mereka tetap ingin mencari nafkah meski tanpa adanya kejelasan dari pemerintah daerah.

“Kalau pemerintah tetap diam dan tidak memberikan solusi, kami akan turun ke jalan lagi untuk demo jilid dua,” tambahnya.

Hal senada juga di sampaikan Heri, pedagang pentol yang turut nekat berjualan di kawasan Alun-alun Tuban, dirinya mengaku merasakan perbedaan yang signifikan dibandingkan saat berjualan di pantai Boom.

Terbukti baru tiga jam membuka lapak di Alun-alun Tuban, dirinya sudah mampu meraup keuntungan hingga Rp100 ribu. Menurutnya, lokasi ini jauh lebih ramai dibandingkan area pantai Boom yang sepi pengunjung, sehingga para pedagang bisa kembali merasakan denyut ekonomi yang sempat hilang.

“Kalau di Pantai Boom sepi, Mas. Rata-rata sehari saya cuma bisa dapat sekitar Rp5 ribu,” ungkapnya.

Heri mengaku tidak memiliki pekerjaan sampingan lain dan sepenuhnya mengandalkan berjualan pentol untuk menyambung hidup. Ia berharap pemerintah segera menyediakan lokasi yang strategis agar roda perekonomian para PKL bisa kembali berjalan lancar.

“Kami sih pengennya bisa berjualan di Alun-alun lagi, Mas, soalnya ramai dan pembeli banyak,” pungkasnya. (Sgt/Met)