Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sukses Berwirausaha, Santri Kembangkan Produksi Krupuk ‘Kang Santri’
Foto: Handoyo Saat Memperlihatkan Produknya

Sukses Berwirausaha, Santri Kembangkan Produksi Krupuk ‘Kang Santri’



Berita Baru, Tuban – Santri, biasanya diidentikkan dengan seorang yang ahli dalam mengaji atau membaca kitab kuning (gundul). Bahkan tak jarang yang mengakui keberhasilan santri dalam menggeluti wirausaha. Parahnya, nama santri hanya digadang-gadang untuk menjadi tokoh agama dimasyarakat.

Namun hal berbeda dilakukan Handoyo yang merupakan santri pondok pesantren Al Hidayah yang terletak di Desa Leran Wetan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban dibawah asuhan KH Muhammad Makhrus. Pria yang sering mengisi qori’ dibeberapa even tersebut, mulai terjun menggeluti berwirausaha dengan membuat produksi krupuk.

Menariknya, ia menamai produknya dengan nama “Kang Santri” yang terbuat dari bahan dasar ikan, rajungan, dan udang. Sementara alasan yang dipakai untuk menaikkan santri, bahwa santri tidak hanya bisa mengaji tapi juga berwirausaha.

Iklan Bank Jatim

Pria tamatan sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makhdhum Ibrahim (STITMA)  yang sekarang berganti Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) memulai usahanya sejak tahun 2018. Sampai saat ini ia mampu memberdayakan sembilan (9) karyawan dalam pengolahan produksinya.

Dengan modal pas-pasan, santri kelahiran Dusun Karangdowo ini cukup berani untuk menjual laptop sebagai modal utama. Walaupun dihantui dengan keraguan akan mengalami kegagalan dalam mengelola usahanya, ia tetap yakin kalau akan sukses dikemudian hari. “Usaha ini saya rintis mulai tahun 2018 dari modal menjual laptop, meski di awal ada keraguan  tapi syukur banyak teman yang suport,” tutur pria yang kerab disapa Gus Han.

Tak sedikit, dalam produksi krupuk tiap harinya mampu menghabiskan 1-2 kwintal bahan dasar. Ia juga memanfaatkan media sosial untuk melakukan pemasaran selain menitipkan produknya di warung-warung. Bahkan krupuknya sudah mencapai pasar kabupaten. Hal itu lantaran ia melihat peluang yang cukup besar terhadap daya beli masyarakat. (Mam/Wan)