Berita Tuban Hari Ini NASIONAL SOSIAL
KNTI Kabupaten Gresik Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Pengurus dan Masyarakat Nelayan Tradisional
Berita Baru, Jatim – Melihat kondisi selama wabah Covid-19, nelayan tradisional sangat merasakan dampaknya. Baik penjualan ikan menurun, bahan bakar, dan bekal untuk melaut tidak berubah. Diperaparah dengan masih minimnya akses BBM bersubsidi untuk nelayan tradisional.
Berangkat dari persoalan tersebut, DPC KNTI bersama kualisi organisasi sosial, SEKNAS FITRA, Perkumpulan inisiatif dan IBP melakukan program pendampingan kepada masyarakat nelayan tradisional untuk mendapatkan akses BBM bersubsidi.
Di sisi lain juga, melihat realitas kompleks yang ada di masyarakat terkhusus nelayan, Dewan Pengurus Cabang (DPC KNTI) Kabupaten Gresik terus melakukan peningkatan kapasitas pengurus untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Mulai dari diskusi rutinan isu nelayan tradisional, serta pelatihan strategi pengembangan organisasi, hingga mendorong dan mencari solusi bersama terhadap ketidakpastian ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19.
DPC KNTI Gresik menyadari bahwa keberadaan SDM yang berkualitas menjadi unsur penentu dalam proses adaptasi. Dengan meningkatnya SDM masyarakat nelayan tradisional, maka mampu mendorong semangat juang para nelayan tradisional.
Dewan Pembina DPC KNTI Kabupaten Gresik Agus Dasuki mengungkapkan, sejak awal sudah ada pembahasan terkait akses BBM bersubsidi. Namun masih terjadi beberapa kendala untuk mendapatkan aksesnya.
“Sebagai organisasi yang dinamis, kami selalu berinovasi dalam melakukan perbaikan secara berkelanjutan untuk mampu bertransformasi dan mendorong mindset para pengurus DPC KNTI Gresik untuk terbuka dan terbiasa dengan perubahan, serta selalu berusaha mengadopsi best practices di bidangnya, bahkan berinovasi melahirkan future practices,” ujar Agus.
Lebih lanjut Agus menambahkan, dalam pengembangan SDM KNTI Kabupaten Gresik melakukan pelatihan Strategi Pengembangan Organisasi di kawasan Hutan Mangrove Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah Kulon Kabupaten Gresik. Seluruh pengurus dan para nelayan tradisional mengikuti pelatihan tersebut.
“Ini kita lakukan untuk meningkatkan SDM pengurus serta mencari akses BBM bersubsidi. Agar para nelayan tradisional memperoleh apa yang menjadi haknya. Dengan syarat jangan sampai lelah untuk belajar bersama, selalu terbuka dengan hal-hal baru tentang regulasi ataupun isu-isu strategis tentang problem nelayan yang terjadi,” tutup Agus.
Selain itu Wawan Purwadi selaku fasilitator menuturkan, konsep pendirian KNTI adalah untuk menjadi ruang bersama bagi masyarakat nelayan.
Dirasakan hari ini semua dipaksa harus melakukan transformasi. Kondisi tersebut secara natural mendorong mindset kemandirian untuk terbuka dan terbiasa dengan perubahan.
“Dalam konteks ini, strateginya cukup sederhana. Berangkat disiplinnya pengurus bersama masyarakat nelayan dalam melakukan kajian. Lalu KNTI Gresik harus bisa memberikan penilaian Key Performance Indicator (KPI),” tegas Wawan.
Lebih jauh Wawan menjelaskan, jika hal tersebut untuk mendorong pengurus dan nelayan tradisional untuk memiliki jiwa kompetisi tinggi. Namun tetap mengedepankan untuk membangun fundamental organisasi yang semakin kokoh, dengan sustainability yang terjaga, dan mendorong terciptanya value creation.
Penerapan budaya diskusi dan komunikasi yang konsisten dan berkelanjutan, juga menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan potensi yang ada didalam organisasi dan masyarakat nelayan. Dalam hal ini untuk meningkatkan talenta-talenta terbaik agar dapat mengolah hasil tangkapan di laut.
Dirasakan hal itu akan menjadi nilai tambah masyarakat nelayan. Sebab akan mendorong pengurus KNTI untuk selalu aktif dan responsif dalam menghadapi perubahan yang cepat terjadi.
“Kuatnya penerapan praktik tata kelola organisasi atau Good Corporate Governance (GCG) di seluruh lini kerja organisasi. Penerapan GCG yang kuat di KNTI gresik tak terlepas dari hasil introspeksi pengurus dari pengalaman di masa-masa awal terbentuk,” pungkasnya.
Melalui proses tersebut, akan membangkitkan dan membangun awareness untuk terus menjaga organisasi KNTI sebagai organisasi yang konsen di bidang kelautan dan perikanan terdepan di Indonesia.
“Yang paling dasar bagi pengurus KNTI adalah melakukan adaptasi dan pemenuhan kebutuhan talenta dalam menjaga pengembangan organisasi secara berkelanjutan,” tutup Wawan. (Mam/Wan)