Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pembebasan Lahan Pertamina Akan Jadi Problematika Jika Harga Tak Sesuai Keinginan Warga

Pembebasan Lahan Pertamina Akan Jadi Problematika Jika Harga Tak Sesuai Keinginan Warga



Berita Baru, Tuban – PT. Pertamina (Persero) bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggelar sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan jalan dalam rangka Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Kilang Minyak GRR PT.Pertamina (Persero) di hotel Mustika Tuban, Rabu (4/10).

Acara itu dihadiri oleh Kepala BPN Tuban, Perwakilan dari PT. Pertamina (Persero), 5 Kepala Desa (Kades) serta warga yang terdampak pembebasan lahan, yakni Wadung Sumurgeneng, Remen, Tasikharjo, dan Purworejo. Ada 219 bidang tanah yang rencananya terdampak pelebaran jalan tersebut dengan luas memanjang 1,7 hektar.

Namun, di dalam sosialisasi ini baik dari pihak PT. Pertamina (Persero) dan BPN Tuban belum bisa memberi tahu terkait harga tanah per meter. Sehingga memunculkan keraguan bagi warga terdampak. Bahkan jika PT. Pertamina tidak konsisten terkait harga maka ini akan menimbulkan konflik di masyarakat sekitar.

“Asalkan konsekuen masalah harga maka warga oke. Yang mendominasi problematika warga mesti harga. Kalau harga sudah jelas seperti contoh rumahku dipotong maka harapanku uangnya bisa digunakan untuk memperbaiki rumah lagi,” kata Ciptono Warga Sumurgeneng Kecamatan Jenu, Tuban.

Ciptono menambahkan, seandainya tanah warga hanya kena 2 meter tapi rumah tidak dibeli semua, hanya saja harganya yang dinaikan berkali lipat. Tapi warga yang sudah jeli dengan harga-harga pembebasan yang kemarin pasti sudah bisa mengestimasi.

“Untuk harga tidak mungkin dijelaskan karena yang punya hak prerogatif itu tim appraisal. Kalau kemarin harga umum tanah untuk petani 150 ribu, ternyata harga dari Pertamina melalui tim appraisal 600 ribu. Terus harga pekarangan rumah hari-hari ini per meter 2 juta jadi kalau dikalikan 6 bisa mencapai 6 juta per meter,” tambahnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Kepala BPN Tuban, Yan Septedyas saat disinggung terkait harga mengatakan, bahwa tim Satgas A untuk mengukur dan Satgas B mendata belum turuh sehingga belum tahu soal harga tanah per meter. Diukur dulu mencari data dan nanti tim appraisal yang akan menilai harganya.

“Untuk target pengukuran 30 hari tapi lebih cepat lebib baik. Ini sudah menjadi Proyek Strategi Nasional dan kami sudah bekerja mulai dari minggu. Insya Allah pengadaan tanah di Tuban berjalan dengan sempurna. Kita sudah jalankan semua, kalau bahasa jawanya kita sudah kulo nuwon,” tandasnya.