Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PKL Pantai Boom: Hidup di Tengah Janji Bupati Tanpa Realisasi
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky saat duduk bareng bersama PKL Pantai Boom untuk memberikan janji manisnya. (Berita Baru/Met)

PKL Pantai Boom: Hidup di Tengah Janji Bupati Tanpa Realisasi



Berita Baru, Tuban – Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Pantai Boom Tuban kembali dibuat kecewa. Mereka mengaku hanya menerima janji manis dari pemerintah daerah tanpa adanya solusi nyata terkait nasib lokasi usaha mereka, sehingga hingga kini ketidakpastian masih membayangi kehidupan para PKL tersebut.

Kekecewaan mendalam dirasakan para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pantai Boom Tuban. Wafa, salah satu juru bicara PKL, mengungkapkan bahwa sudah sembilan bulan terakhir para pedagang harus menelan pil pahit akibat pendapatan mereka anjlok drastis. Kondisi ini terjadi karena lokasi baru tempat mereka dipindahkan, tidak seramai lokasi sebelumnya yang menjadi pusat keramaian wisatawan.

“Dulu kita sempat berdialog langsung dengan Mas Bupati. Beliau menjanjikan solusi dari permasalahan ini, namun sampai sekarang tidak ada realisasi sama sekali,” tegas Wafa saat ditemui awak media, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan, ketidakpastian yang berkepanjangan ini semakin menekan kondisi ekonomi para pedagang yang menggantungkan hidup dari hasil berjualan setiap harinya.

Kondisi para PKL kini kian terjepit karena dalam satu hari pendapatan rata-rata hanya berkisar Rp15.000 hingga Rp20.000. Jumlah yang begitu kecil itu jelas tidak sebanding dengan kebutuhan hidup sehari-hari, membuat banyak pedagang terpaksa bertahan dalam ketidakpastian sambil berharap ada langkah nyata dari pemerintah daerah.

Tercatat ada sekitar 170 pedagang kaki lima yang menggantungkan hidup dari berjualan di kawasan tersebut. Saat masih berada di Alun-Alun Tuban, omzet harian mereka bisa mencapai Rp150.000 per pedagang. Namun sejak direlokasi ke area Pantai Boom Tuban, pendapatan mereka anjlok tajam hingga hanya tersisa puluhan ribu rupiah, meninggalkan para PKL dalam kondisi serba sulit dan penuh ketidakpastian.

“Selama ini kami hanya diberi janji manis sama Bupati, semua solusi yang dijanjikan tak pernah terbukti,” ujarnya dengan nada penuh kekecewaan.

Untuk diketahui, relokasi para PKL dari Alun-Alun Tuban ke area parkir wisata Pantai Boom dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2018 tentang Penataan Pedagang Kaki Lima. Namun, sejak Desember 2024 hingga kini, kepastian terkait lokasi berjualan tak kunjung diberikan, meninggalkan para pedagang dalam bayang-bayang ketidakjelasan dan janji-janji yang tak pernah terbukti. (Met)