Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sarbumusi NU Tuban Gelar Silaturahmi Alim Ulama dan Tokoh Kebangsaan

Sarbumusi NU Tuban Gelar Silaturahmi Alim Ulama dan Tokoh Kebangsaan



Berita Baru, Tuban – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) NU Tuban, menggelar silaturrahim alim ulama dan temu tokoh kebangsaan. Acara tersebut di selenggarakan di Aula Pondok Pesantren Bahrul Huda Jl.Letda Adi Sucipto Tuban, (17/10/2020).

Ketua DPC Sarbumusi Tuban M.Irhamsyah saat di wawancarai Tuban.beritabaru.co menyampaikan, silaturrahim ini di lakukan untuk penguatan ideologi warga NU sebagai penjaga gawang Pancasila dan UUD 45.

“Momentumnya Hari Santri Nasional pada tanggal 22 oktober 2020 sebagai tonggak sejarah perjuangan para santri dalam mengusir penjajah di bumi nusantara,” ujarnya.

Selain itu juga di hadiri tokoh nasional H. Jazilul Fawaid Wakil Ketua Majelis Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bupati Tuban H.Fathul Huda, Wakil Bupati Noor Nahar Hussein Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban H.Miyadi, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Fauzan Fuadi, dan Calon Bupati Tuban Khozanah Hidayati dan Calon Wakil Bupati Muhammad Anwar.

Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein juga berpesan kepada Calon Bupati nomor urut satu untuk tetap menjaga tagline Tuban sebagai Bumi Wali. Selain itu Noor Nahar juga menyinggung terkait pembangunan Ring Rood yang ada di Tuban selatan penuh dengan kritikan. Sehingga ini tugas Mbak ana-De Anwar untuk melanjutkan

“Karena ini demi masyarakat Tuban agar aman dan tentram,” katanya.

Dalam Pilkada serentak ini agar selalu tetap mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, tidak berkerumun dan memakai masker, agar bisa memutus mata rantai penyebaranya.

Semenatara itu, Ketua Fraksi dari PKB DPRD Jatim Fauzan Fuadi juga menyampaikan, kepemimpinan dua periode ini banyak capaian yang telah di hasilkan. Sehingga Tuban jangan sampai setback lagi, sebab tantangan dimasa yang akan datang, pasti akan lebih komplek dari situasi 15 tahun atau 20 tahun silam.

“Maka mencari pemimpin tidak bisa coba-coba. Carilah yang teruji dan tidak membebek pada nostalgia semu,” tutup Mas Fuad. (Suw/Dur)