Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sendang Asmoro Sepi, Pendapatan Pedagang Menurun

Sendang Asmoro Sepi, Pendapatan Pedagang Menurun



Berita Baru, Tuban – Kondisi perekonomian kian melesuh, akibat pandemi Covid-19 yang sedang melanda hampir di semua kota di Indonesia. Tak terkecuali Kabupaten Tuban yang dalam pantauan masuk dalam kategori zona orange. Dan hal itu berdampak besar di berbagai sektor usaha termasuk juga pariwisata.

Pariwisata Sendang Asmoro yang merupakan destinasi wisata yang terletak di Desa Ngino Kecamatan Semanding. Tengah merasakan dampak tersebut. Pariwasata yang di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) ‘Subur Raharja’ desa setempat merasakan dampaknya. Terbukti dengan menurun secara drastis para wisatawan yang berkunjung ke sana.

“Dulu sebelum adanya Covid-19 bisa dapat uang Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Sekarang karena adanya virus itu ya, Rp100 ribu itu sudah lumayan,” Tutur Winartin salah satu pedagang di kios yang ada di lokasi.

Adanya distinasi wisata ini, sebenarnya sangat membantu perekonomian masyarakat desa. Walaupun belum menyeluruh. Namun, imbas pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan menurun, orang jajan juga sangat minim sekali.

Salah satu pegawai penjual tiket Pipit, menuturkan jika penjualan tiket mengalami penurunan drastis. Semula mampu menjual 10 bendel atau 1.000 lembar di hari libur, kurang lebih omzet bisa sampai 8 juta kini hanya mampu menjual tiket kurang lebih 3 bendel atau 300 lember yang hanya bisa mendapatkan omzet perkiraan 2 sampai 3 juta.

Sendang Asmoro yang mulai dirintis tahun 2017, sudah banyak di kenal luas. Bahkan para pengunjung dari luar kota sekitar Jawa Timur, bahkan wisatawan dari Sumatera hingga mancanegara sudah pernah merasakan sentuhan keindahan yang disuguhkan Sendang Asmoro.

“Dari Sumatera kemarin rombongan mobil Elf, ada juga bule-bule yang sempat berkunjung kesini, pokoknya sudah banyak yang tahu wisata ini,” ungkap Samiati yang kerab di panggil Bu Mia yang juga salah satu pedangang di lokasi wisata.

Mereka berharap ada perhatian khusus, serta bantuan dari pemerintah untuk membantu menaikan pendapatan para pedagang tersebut. Menurunnya pendapatan membuat pedagang merasa cemas, jika pandemi tidak kunjung berakhir. Yang mereka pun harus membayar 750.000 sewa lokasi pertahun.

“Semoga pemerintah segera membantu kami,” pungkas mereka secara kompak. (Mam/Wan)