Triyas Isa, Gadis Asal Tuban yang Raup Ribuan Dollar dari Ilustrasi Potret Digital
Berita Baru, Tuban – Triyas Isa, gadis asal Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban ini sukses meraup ribuan dollar dari hasil menjual ilustrasi potret digital. Tak tanggung-tanggung, dari hobinya itu, Triyas berhasil mengumpulkan rata-rata 2000 dollar atau setara 28 juta rupiah tiap bulannya.
Kepada Beritabaru.co Tuban, dara kelahiran 25 tahun silam ini menceritakan mulai menekuni hobi menggambar ilustrasi potret melalui digital gadget sejak duduk di bangku SMK.
Awalnya Triyas tak menyangka kalau dari hobinya itu dirinya bakal manghasilkan dollar. Tetapi karena karyanya banyak diminati orang dari luar Indonesia, maka hal yang belum terbayangkan sebelumnya itu pun kini menjadi motivasi lebih untuk terus berkarya.
“Awalnya ya tidak menyangka Mas kalau bakal bisa laku semahal itu. Toh ini juga mengalir begitu saja,” kata Triyas saat ditemui di Berdua Food Truck Cafe Tuban, Jumat (08/04) malam.
Meski tertarik dan memulai hobi menggambar ilustrasi potret digital sejak di bangku sekolah, alumni SMK N 1 Tuban itu mengungkapkan mengasah dan mengembangkan kreativitasnya tersebut saat bergabung di komunitas menggambar digital di Kota Solo.
“Waktu itu saya masih bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kota Solo. Sambil lalu mengikuti komunitas yang ada di sana,” terangnya.
Dari komunitas itulah, lanjut Triyas, dirinya mempunyai tim dan belajar menjual karya. Namun saat itu, kata Triyas, hasil dari penjualan harus dibagi dengan tim yang memasarkan Ilustrasi potret digital ke platform marketplace.
“Sebelumnya saya ikut tim. Jadi karya saya dijualkan oleh tim tersebut. Setelah itu saya mempelajari pemasaran yang dilakukan tim (menjual_red) keluar negeri. Dan akhirnya mencoba menawarkan sendiri hasil karya saya dan alhamdulillah laku sampai sekarang,” ungkap Triyas.
Berkah di Balik PHK dan Pandemi Covid-19
Triyas sendiri mengaku mengawali menjual karyanya keluar negeri sejak tahun 2020. Di mana pada saat itu dirinya menjadi korban PHK, akibat dampak pandemi Covid-19.
Dari situasi tersebut dan didorong untuk tetap memiliki pendapatan, Triyas pun mulai lebih serius berkarya dan mengumpulkannya untuk dipasarkan.
“Sekarang menggambar sudah menjadi pekerjaan sehari-hari. Saya juga lupa berapa gambar yang sudah saya buat, tidak dihitung,” jawab Triyas saat ditanya seberapa banyak karyanya yang sudah terjual.
Sementara saat ditanya mengenai harga, Triyas menceritakan, satu ilustrasi potret digital karyanya dibandrol 25 dollar atau setara dengan 350 ribu rupiah.
“Untuk pembeli kebanyakan dari luar negeri, mulai US, Prancis, hingga Jerman,” sambungnya.
Ada pun saat ditanya mengenai dukungan keluarga, Triyas menceritakan, awalnya kedua orang tua Triyas tidak ada yang tahu.
“Bahkan karena dikiranya menganggur, kata-kata yang sering terucap dari orang tua itu adalah menyuruh untuk segera menikah,” cerita Triyas sambil tertawa mengenang anjuran orang tuanya.
Namun setelah membeli komputer dan mobil baru, orang tua Triyas akhirnya tahu kalau selama ini dirinya menghasilkan uang dari hobi menggambar.
“Awalnya orang tua tidak tahu, sampai akhirnya saya beli komputer dan mobil baru. Orang tua tanya-tanya dapat uang dari mana? Akhirnya saya jelaskan kalau uang yang saya belikan mobil itu dari hasil menggambar ilustrasi potret digital,” kenang Triyas Isa mengakhiri wawancara.