Peringati Harlah Sarbumusi NU Ke 65, Dapat Tambahan Anggota Baru
Berita Baru, Tuban – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke 65, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia Nadhlatul Ulama (K- SARBUMUSI NU) Kabupaten Tuban, Minggu (27/9/2020).
Ketua Sarbumi NU Tuban Irhamsyah menyampaikan, dalam harlah tahun ini, mendapatkan anggota baru dengan bergabungnya satu PT Bangun Sejahtera Solusi (PT BSS) ke dalam tubuh salah satu Banom NU ini.
“Alhamdulillah di harlah ke 65 ini Sarbumusi mendapatkan anggota baru yaitu dengan bergabungnya perkerja PT. BSS ke Sarbumusi, semoga ini menjadi energi baru,” katanya.
Sebenarnya di momentum Harlah ini kita mau adakan pelatihan advokasi buruh. Namun rencana pelatihan advokasi buruh tanggal 26-27 September di undur. Mengingat pada tanggal 27 September serentak dilakukan tasyakuran. Sehingga pelatihan advokasi buruh diundur tanggal 9-10 Oktober menyesuaikan seluruh jadwalnya Narasumber.
“Ini karena menyesuaikan jadwal pemateri, akhirnya diundur besuk tanggal 26-27 Oktober 2020,” katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Irham ini, berharap dengan bertambahnya usia harus dijadikan momentum kebangkitan Sarbumusi sebagai rumah bagi buruh di Kabupaten Tuban. “Sebagai Sarikat Buruh terbesar di Indonesia, ini bisa menjadi rumah bagi seluruh buruh di Indonesia,” ungkap Irhamsyah.
Di umur ke 65, tentunya sudah cukup berpengalaman dalam mengelola buruh. Apalagi, sudah tiga zaman (masa) yang dilalui oleh Sarbumusi, yakni orde lama, orde baru, dan reformasi. “Kedepan kita akan meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota,” pungkasnya.
Sebagai pengetahuan, dilansir dari nuonline, pada awal pertumbuhannya Sarbumusi sebagai serikat buruh yang berafiliasi pada Partai NU disibukkan oleh persoalan konsolidasi dan eksistensi organisasi terutama demi mengimbangi pengaruh Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI), serikat buruh yang berafiliasi pada Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dari sisi sejarah, sepak terjang Sarbumusi telah melewati tiga fase sistem demokrasi Indonesia yaitu orde lama, orde baru dan era reformasi. Sarbumusi tidak hanya melakukan konsolidasi kaum buruh dan pekerja nahdliyin di awal pendiriannya. Lebih jauh lagi, Sarbumusi mampu menjadi saluran aspirasi buruh untuk memperjuangkan kesejahteraannya.
Selain itu dalam konteks kehidupan sosial, Sarbumusi sekaligus tampil sebagai Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) yang secara bersama-sama telah memperjuangkan paham keislaman ahlussunnah wal jamaah. Alhasil, kejayaan Sarbumusi pada pemilu 1955 tercatat dalam sejarah karena mampu menandingi SOBSI (organisasi buruh PKI), dan mampu mengantarkan Partai NU saat itu menjadi pemenang ketiga dalam pemilu pertama di Indonesia. (Wan/Dur)