Berita Tuban Hari Ini NASIONAL SOSIAL
Nelayan Socorejo Hentikan Kapal Yang Diduga Melakukan Aktivitas Dredging
Berita Baru, Tuban – Nelayan di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, menghentikan kapal yang diduga sedang melakukan aktivitas dredging di kawasan laut wilayah desa setempat. Hal itu lantaran para nelayan merasa resah dan terganggu dengan adanya keberadaan kapal tersebut.
Para pencari nafkah di laut itu meminta kepada vendor hal ini PT Rukindo sebelum melakukan aktivitas agar segera melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat nelayan yang berada di Desa Socorejo Kecamatan Jenu, Tuban, Selasa, (6/12/2022).
“Kami bersama perwakilan nelayan Socorejo sengaja menghentikan aktivitas dredging yang ada di tengah laut karena belum ada sosialisasi terkait aktivitas di tengah laut itu,” ujar Sokibil Makruf salah satu perwakilan nelayan di Desa Socorejo.
Selain itu, Sikibil mengaku bahwa di area tersebut adalah fishing zone sehingga bisa mengganggu aktivitas pelaut saat akan menangkap ikan. Hal ini juga berkaca pada pembungan lumpur sebelumnya banyak alat tangkap nelayan yang rusak.
“Tempat tersebut lahan basah nelayan tradisional sehingga kalau berkaca pada sebelumnya akibat pembuangan lumpur sembarangan banyak alat tangkap nelayan yang rusak,” tutur perwakilan nelayan tersebut kepada Beritabaru.co, Tuban.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim mengaku bahwa memang sampai saat ini dari dari pihak PT TPPI Tuban dan PT Rukindo belum pernah melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Socorejo.
“Harapan kami memintadari pihak PT TPPI Tuban dan Rukindo untuk bisa segera berkoordinasi dan melakukan sosialisasi kepada nelayan yang ada di Desa Socorejo” ucap pria yang akrab disapa Kang Arief itu.
Sementara itu, PR & CSR Section Head PT TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo saat dikonfirmasi oleh Beritabaru.co, Tuban menegaskan kalau sampai saat ini belum melakukan aktivitas dredging. Kalau yang ada di video-video itu bukan titik untuk dredging.
“Jadi pengertian dredging ditempat kita dengan perusahaan sekitar itu beda. Kalau perusahaan sekitar itu ada potensi tumpahan batu bara, tapi kalau di perusahaan kita tidak ada,” tegasnya.
Pria yang akrab dipanggil Taheran itu menambahkan, bahwa sebelum aktivitas sebenarnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada 28 November 2022, ke empat nelayan yang berada di Desa Glondong, Socorejo, Mentoso, Beji.
“Saya pastikan jalur nelayan tidak terganggu, sebenarnya kita hanya numpang lewat saja. Kami sudah agendakan untuk berkoordinasi kepada Kang Arief nanti sore karena masih menunggu dari pihak PT Rukindo,” pungkasnya.