Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Aksi Jilid 2 PMII Tuban Bawa Keranda dan Karangan Bunga, Simbol Matinya Hati Nurani

Aksi Jilid 2 PMII Tuban Bawa Keranda dan Karangan Bunga, Simbol Matinya Hati Nurani



Berita Baru, Tuban – Puluhan mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban kembali menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Senin (20/6/2022) siang.

Dalam aksi jilid 2 evaluasi satu tahun kinerja Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Tuban, H Riyadi, PC PMII Tuban membawa keranda dan karangan bunga sebagai simbol matinya hati nurani pemimpin Tuban tersebut.

Tak hanya itu, puluhan aktivis mahasiswa itu juga melakukan teatrikal dengan menunjukan karakter Bupati Tuban yang tidak mau menemui saat ada peserta aksi. Selanjutnya, mereka juga memberikan kartu merah di satu tahun kepemimpinan Bupati Tuban.

Aksi Jilid 2 PMII Tuban Bawa Keranda dan Karangan Bunga, Simbol Matinya Hati Nurani

Ketua Umum PC PMII Tuban, Khoirukum Mimmu’aini, menyampaikan, salah satu tuntutan mereka adalah Mas Bupati yang telah mendemosi 30 ASN tanpa surat dan pada akhirnya KASN berangkat turun ke Kabupaten Tuban.

“KASN ke Tuban untuk memberikan peringatan dan juga memberikan rekomendasi kepada Mas Bupati akan tetapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari Bupati Tuban,” ujar Khoirukum Mimmu’aini.

Lebih lanjut, perempuan yang akrab di sapa Aini itu juga menambahkan, terkait pendidikan juga menjadi tuntutan peserta aksi, terutama pendidikan agama islam di PPDB tahun 2022-2023 yang saat ini telah ditiadakan.

“Dalam arti pendidikan keagamaan tidak diperhitungkan apa lagi untuk mencapai beasiswa prestasi,” tambah Aini saat diwawancarai awak media.

Aksi Jilid 2 PMII Tuban Bawa Keranda dan Karangan Bunga, Simbol Matinya Hati Nurani

Selain itu, dalam aksi jilid 2 ini, aktivis PMII juga menyoroti virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ada di Kabupaten Tuban dan sudah menyebar di 19 kecamatan.

“Sampai sekarang Pemkab Tuban belum ada solusi terkait virus itu, sedangkan disisi lain di desa-desa sudah ada 19 kecamatan yang hewannya terserang PMK,” tutur Aini kepada Beritabaru.co, Tuban.

Sebelum mengawali aksi puluhan aktivis ini juga menggelar aksi doa dan tahlil di depan Pemkab Tuban sebagai ikhtiar agar hati Bupati Tuban terketuk. Namun karena kerasnya hati nurani Bupati Tuban sehingga doa-doa mereka tidak sampai.

“Tadi kita itu mendoakan Bupati agar hati nuraninya terketuk, tetapi setelah doa kita panjatkan masih saja tidak sampai ke hati Mas Bupati. Mungkin terlalu keras hati nurani Bupati Tuban sehingga doa kami tidak sampai,” pungkasnya.