Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gerakan Pangan Murah Pemkab Tuban Diborong ASN Setempat

Gerakan Pangan Murah Pemkab Tuban Diborong ASN Setempat



Berita Baru, Tuban – Gerakan pangan murah yang ada dihalaman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (18/10/2023) pagi, terkesan dimanfaatkan oleh aparatur sipil negara (ASN). Bahan pokok yang seharusnya untuk masyarakat tidak mampu, justru dinikmati oleh ASN setempat.

Terbatasnya informasi gerakan pangan murah yang menggandeng Bulog itu membuat masyarakat umum tidak tahu. Sehingga komoditas beras, bawang merah, bawang putih, dan telur dengan harga murah atau di bawah harga pasar ini dibeli sendiri oleh ASN yang ada di DKP2P.

“Terbatasnya informasi tentang pangan murah, membuat masyarakat tidak banyak tahu serta sedikit sekali yang datang. Sehingga bahan kebutuhan pokok harga murah dengan selisih dari kisaran Rp 3.000 dari harga normal itu, akhirnya diborong PNS di lingkup Pemkab Tuban,” ujar pria berinisial S (32) salah satu warga yang berdomisili di Perum Karang Indah Tuban.

Semetara itu, Kepala DKP2P Tuban Eko Julianto tidak menampik ketika dikonfirmasi perihal para ASN turut memborong bahan kebutuhan pokok murah itu. Menurutnya tidak masalah, pasalnya tidak ada larangan bagi ASN untuk tidak ikut belanja di gerakan pangan murah yang diadakan instansinya tersebut.

“Gerakan pangan murah sudah kami umumkan di website Kominfo untuk umum. Karena untuk umum, jadi tidak ada pembatasan. ASN boleh ikut beli. Kami akui ada ASN yang beli, tapi masyarakat juga ada. Itu beli kok, bukan cuma-cuma, tapi harga lebih miring,” kata Eko Julianto, Rabu 18 Oktober 2023.

Meski diperbolehkan, kata Eko, pihaknya membatasi pembelian bahan kebutuhan pokok terhadap ASN. Ia juga memastikan, ASN yang ikut belanja di gerakan pangan murah bukan dari instansinya, melainkan dari instansi lain di lingkup Pemkab Tuban.

“Kalau ASN dari luar. Teman-teman dinas pertanian hanya sebagai petugas dan melayani pembelian saja,” ujar Eko.

Eko menjelaskan, gerakan pangan murah ini tujuannya untuk menstabilkan harga pangan. Beras medium dijual Rp 10.100 per kilogram, sementara harga pasaran Rp 13.000 per kilogram. Bawang merah Rp 15.000 per kilogram, dari harga pasaran Rp 18.000 per kilogram.

Selanjutnya, bawang putih Rp 29.000 per kilogram, dari harga pasaran Rp 30.000 per kilogram. Kemudian harga telur Rp 22.500 per kilogram, dari harga pasaran Rp 23.500 ribu.

“Perlu dicatat gerakan pangan murah ini beli untuk umum. Bukan gratisan,” pungkasnya.