Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Cerita Yenny Wahid Diberi Cindera Mata Teko Kopi oleh Ulama Terkemuka Arab Saudi

Cerita Yenny Wahid Diberi Cindera Mata Teko Kopi oleh Ulama Terkemuka Arab Saudi



IKLAN MEDIA AWASI KAMPANYE PILKADA 2024

Berita Baru Tuban, Jakarta – Yenny Wahid melakukan pertemuan tak terduga dengan Sekjen Rabithah al Alam al Islamy, Syekh Mohammed bin Abdul Karim Al Isa. Kata, Yenny, sebelumnya dia hanya mendapingi Menkopolhukam Mahfud MD.

“Jadi awalnya saya hanya mendampingi Menkopolhukam Mahfud MD untuk bertemu dengan sekjen Rabithah al Alam al Islamy, Syekh Mohammed bin Abdul Karim Al Isa. Selepas pertemuan, kami kembali ke hotel, tiba-tiba telpon saya berdering. Ternyata yang menelpon adalah asisten Syekh al Isa dan meminta saya berkenan datang kembali dalam pertemuan khusus dengan Syekh al Isa,” tutur Yenny kepada Beritabaru.co.

Menurut Yenny, Syekh Mohammed bin Abdul Karim al Isa ingin melakukan kerja sama dengan komunitas Islam moderat di Indonesia dalam rangka mempromosikan dakwah islam yang damai.

“Beliau menyatakan ingin bekerjasama dengan komunitas Islam moderat di Indonesia untuk mempromosikan dakwah Islam yang damai. Saya sendiri sangat terkesan dengan Syekh Al Isa dan sudah lama ingin bertemu beliau,” kata Yenny.

Lanjut Yenny, sebagai sosok yang mewakili umat Islam di seluruh dunia, beliau merupakan sosok ulama yang sudah tidak diragukan lagi keilmuannya.

“Banyak pemimpin dunia yang menyambutnya ketika beliau berkunjung ke suatu negara. Beliau juga kerap bertemu dengan para tokoh agama di dunia seperti Paus Fransiscus dan pemimpin agama Budha, Hindu dan lain-lain. Beliau merupakan sosok yang sangat moderat,” terang putri almarhum Abdurrahman Wahid itu.

Sebagaimana diketahui, Rabithah al Alam al Islami merupakan lembaga Islam internasional yang cukup berpengaruh di dunia. Organisasi tersebut juga dikenal sebagai Liga Dunia Islam, yakni lembaga Islam non pemerintah terbesar di dunia.

Salah satu misinya, yakni menyampaikan risalah Islam yang ramah ke berbagai dunia, serta meluruskan pandangan sebagian kalangan mengenai Islam.

Selain itu, ada salah satu yang menarik dari pertemuan itu, kata Yenny, Syekh Mohammed bin Abdul Karim al Isa pernah memberikan donasi besar untuk sebuah panti asuhan Kristen di Afrika yang dikelola oleh para biarawati.

“Ini semakin membuktikan bahwa misi terbesar Islam yang diwakili oleh organisasi besar seperti Rabithah al Alam al Islamy ini akan memperkuat dan memperbanyak persaudaraan dengan berbagai umat. Tentu hal ini menjadi pelajaran berharga bagi saya dan kita di Indonesia untuk semakin serius merawat toleransi dan keberagaman di tanah air kita sendiri,” tegas Yenny Wahid.

Di akhir pertemuan, Sekjend Rabithal al Alam al Islamy memberi hadiah kepada Yenny sebuah teko kopi berwarna emas ala kerajaan Saudi yang biasa dipakai untuk menyeduh Qahwah atau kopi Arab.

“Cindera mata ini, saya rasa sangat cocok bagi orang Indonesia seperti saya yang hobi minum kopi Arab,” pungkas Yenny. Sumber: Beritabaru.co

Oleh: Moh. Junaidi