Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dirintis Sejak Kelas 5 SD, Kini Fasta Bakery Raup Omzet Rp50 juta perbulan

Dirintis Sejak Kelas 5 SD, Kini Fasta Bakery Raup Omzet Rp50 juta perbulan



Berita Baru, Tuban – Tuntutan ekonomi membuat orang melakukan berbagai inovasi. Itu juga yang dilakukan Fastabiqul Khoirot beserta keluarga. Keterbatasan ekonomi menuntutnya untuk berbuat lebih, demi terpenuhi kebutuhan sehari-hari.

Fastabiqul Khoirot salah satu pemuda Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Ia Merintis usaha semenjak kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Karena keterbatasan ekonomi saat itu, Fasta panggilan akrabnya mengajak ibunya membuat usaha donat dengan bermodalkan uang Rp50 ribu. Berawal dari modal minim membuat usaha itu jatuh bangun.

Di tahun pertama pembuatan usaha donat itu, banyak kendala yang dihadapi. Dari sulitnya akomodasi karena bermodalkan sepeda ontel. Serta belum meluasnya pemasaran hanya beberapa desa di sekitar desa Beji saja.

“Biasanya setelah pulang sekolah naik sepedah keliling kampung berjualan donat,” tutur pemuda yang biasa disapa Kak Fasta dihadapan Tim Tuban.beritabaru.co, Senin (05/10/2020).

Usaha yang dirintis tahun 2006 itu, hanya sebatas berjualan donat keliling. Berjalan terus hingga merambah ke variasi kue basah. Ada varian roti bakery mulai tahun 2012. Hingga kini pemasaran sudah bisa keluar kota. Hampir seluruh kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Pria kelahiran 26 Maret 1995 yang juga founder Sanggar Meraki ini, kerab kali mengisi training outbound, pelatihan desain grafis dan organisasi kepemudaan. Melakukan inovasi pada produksi donatnya. Hingga pembuatan brand serta pemasaran agar kian meluas jangkauan pasarnya.

“Fasta Bakery itu brand yang saya buat. Sekarang memiliki varian beberapa Donat, roti, Kue Basah, Hantaran pernikahan,” tegasnya.

Bertempat di Lokasi barat TPA An Nashriyah desa setempat. Dalam sebulan Fasta Bakery mampu mendapat omzet Rp35-Rp50 juta. Tidak termasuk jika ada pemesanan untuk hantaran pernikahan atau acara-acara penting.

Meski umur terbilang muda, 25 tahun. Namun, telah memiliki aset usaha yang boleh dibilang lumayan di usianya. Bermodal kemampuan IT serta jejaringan komunitas ia mempromosikan produknya.

“Di era serba digital kita harus mampu menjawab tantangan usaha, sekarang lebih mudah pemasarannya, Alhamudillah segala peraturan seperti perizinan usaha sudah saya kantongi,” tutupnya. (Mam/Dur)