Garang Asem Ayam Kampung Jadi Menu Andalan di Rumah Makan Bale Rasa Tuban

Berita Baru, Tuban – Garang asem ayam kampung yang dimasak dengan cara di kukus daun pisang menjadi salah satu menu andalan di Rumah Makan Bale Rasa.

Rumah makan yang terletak di Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban menjadikan masakan dengan aroma daun pisang dan empuk daging ayam kampung itu sebagai cita rasa yang disukai para pecinta kuliner.

“Di Bale Rasa ada 2 macam yakni garang asem Andum Roso yang dimasak dengan kuah santan yang bercita rasa gurih pedas asin yang menggoda lidah pelanggan,” ujar Pemilik Rumah Makan Bale Rasa, Andik Sutikno.

Selain itu, lanjut Andik, ada juga garang asem Nambah Bolo yang dimasak bening tanpa santan yang rasanya pedas kecut asem yang tentunya juga menggugah selera.

Andik juga menjelaskan, resep masakannya memiliki bahan dasar ayam kampung yang sudah dibersihkan direbus dengan rempah-rempah dan daun salam, jeruk dan bumbu pelengkap lainya sampai empuk.

“Setelah empuk disiapkan bumbu untuk kuahnya dan daun pisang untuk pembungkusnya, setelah dibungkus dikukus hingga keluar aroma daun pisang,” jelasnya.

Andik menceritakan, sudah enam bulan terakhir berjualan garang asem ayam kampung.

“Untuk harga satu porsi Rp 25.000, itu belum nasi, kalau sama nasi Rp 30.000, dan Kita buka setiap hari pukul 10.00 WIB sampai dengan jam 21.00 WIB,” jelas Andik saat ditemui Beritabaru.co Tuban di tempat usahanya itu.

Sementara itu, Dziky salah satu pemburu kuliner di Tuban terlihat sangat menikmati menu garang asem ayam kampung yang dibungkus daun pisang dan nasi yang dibungkus daun jati tersebut.

Ia menyampaikan, ini pertama kali ada di Tuban dan yang pasti hanya ada di rumah makan Bale Rasa.

“Baru pertama kali ini saya makan garang asem dibungkus daun pisang, dan nasi yang dibungkus daun jati. Rasanya mantap sekali, apa lagi kalau saat makan siang seperti ini,” tuturnya.

Dziky secara khusus juga memuji garang asem menu andalan Bale Rasa. Menurutnya cita rasa garang asem Bale rasa khas.

“Jadi ada kecut-kecut asemnya dari blimbing wuluh. Ini masakanya lebih mantep karena dagingnya empuk,” tuturnya.