Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahasiswa KKN IAI Al-Hikmah Tuban Gelar Pelatihan Fermentasi Pakan Ternak

Mahasiswa KKN IAI Al-Hikmah Tuban Gelar Pelatihan Fermentasi Pakan Ternak



Berita Baru, Tuban – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Participatory Action Research (KKN PAR) dari kampus Institut Agama Islam (IAI) Al-Hikmah Tuban menggelar pelatihan fermentasi pakan ternak di Sidorejo, Kenduruan, Tuban, pada Minggu (15/8).

Kegiatan ini digalakkan setelah sebelumnya ada Forum Grup Discussion (FGD) yang dilakukan pihak mahasiswa bersama perwakilan dari masyarakat desa dan perangkat desa. Dari FGD ini melahirkan beberapa perumusan masalah yang kemudian menjadi pijakan kegiatan pelatihan fermentasi tersebut. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Misbahul Anam dari Kampus IAI Al-Hikmah, pelatihan fermentasi pakan ternak dipilih karena sebagian besar kesibukan masyarakat Sidorejo adalah beternak sapi.

“Ada sekitar 90% peternak di Desa Sidorejo. Sebagian memang itu menjadi sampingan, tapi sebagiannya lagi menjadi pekerjaan utama,” jelas Anam. 

Untuk menunjang kelancaran pelatihan dan nantinya para peserta bisa mengerti bagaimana caranya mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak, narasumber didatangkan dari pakarnya langsung, yakni Nur Solikin.

“Beliau ini sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia fermentasi pakan ternak, jadi  begitulah kenapa kami memilih beliau untuk mengisi pelatihan,” ungkapnya.

“Tujuan didakanya pelatihan ini adalah untuk membekali masyarakat supaya mampu memanfaatkan sisa hasil pertanian untuk dimanfaatkan sebagai bahan makannan ternak,” tutupnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh Kepala Desa Sidorejo Parwandi berikut jajarannya ini, dijelaskan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat fermentasi pakan ternak.

Bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti diulas oleh Narasumber Nur Solikin, meliputi batang jagung, jerami kering, em4 1 liter, tetes tebu 1 liter, dan air 200 liter.

“Cara meramunya cukup sederhana, yakni 200 liter air dicampur dengan 1 liter tetes tebu atau 3 gelas sekaligus em4 juga 1 liter, lalu masukkan batang jagung dan jerami, tutup rapat dan biarkan hingga seminggu. Setelah itu, pakan ternak siap disajikan dan ini bisa bertahan lama,” papar Solikin.

Dengan adanya pelatihan ini, Kepala Desa Sidorejo Parwandi berharap pada masyarakatnya agar mereka mampu membudayakan untuk mengolah batang jagung dan jerami padi menjadi pakan ternak.

“Ikhtiar ini demi kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan terbuangnya limbah pertanian,” ujarnya.