
Mandor Tanpa Gambar Kerja, DPRD Tuban Soroti Proyek Pelebaran Jalan di Sembungrejo
Berita Baru, Tuban – Komisi I DPRD Kabupaten Tuban mengungkap sejumlah temuan penting dalam proyek pelebaran jalan di Desa Sembungrejo, Kecamatan Merakurak, Kamis (30/10/2025).
Temuan tersebut didapat saat anggota dewan melakukan monitoring ke lokasi, dan di temukan pengerjaan tidak sesuai dengan teknis pelaksanaan yang sudah di tentukan.
Anggota Komisi I DPRD Tuban, siswanto saat di konfirmasi awak media, sabtu (1/11/2025) mengungkapkan, saat meninjau proyek pelebaran jalan di ruas Sembungrejo menuju Sugihan, mandor proyek yang ditemui di lokasi tidak membawa gambar kerja maupun data teknis pengerjaan. Kondisi ini memicu tanda tanya besar terkait profesionalitas pelaksana dan potensi ketidaksesuaian terhadap perencanaan awal.
“Pada saat itu mandor yang kita temui tidak di bekali dengan gambar kerja” Ujar Siswanto.
Siswanto menegaskan, ketiadaan gambar maupun data teknis dalam pengerjaan proyek bukan perkara sepele. Menurutnya, dokumen tersebut merupakan acuan utama agar proses pengawasan berjalan jelas, terukur, dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Tanpa itu, ia menilai, kualitas pekerjaan berpotensi keluar dari perencanaan dan sulit dipertanggungjawabkan.
Menurutnya, pihak kontraktor seharusnya menyiapkan seluruh gambar dan data pengerjaan di lapangan, karena dokumen itu menjadi pedoman utama dalam setiap proses pembangunan. Tanpa dasar tersebut, ujar Siswanto, pelaksanaan pelebaran jalan rawan melenceng dari perencanaan dan menyulitkan tim pengawas dalam memastikan mutu pekerjaan.
“Mestinya pihak vendor menyiapkan dokumen lengkap di lapangan. Dan itu yang saya sayangkan,” tegas Siswanto.
Selain dokumen teknis, Siswanto juga menyoroti belum adanya pemasangan papan informasi proyek di lokasi pekerjaan. Padahal, papan informasi menjadi bukti transparansi sekaligus sarana bagi masyarakat untuk mengetahui detail pengerjaan, mulai dari sumber anggaran hingga jangka waktu pelaksanaan. Ketiadaan papan tersebut dinilai sebagai bentuk kelalaian yang harus segera dibenahi.
Tak berhenti di situ, Siswanto juga mempertanyakan kualitas urukan yang digunakan dalam proyek tersebut. Ia menyebut, berdasarkan spesifikasi, urukan seharusnya menggunakan material yang padat dan keras. Namun, hasil pengecekan di lapangan justru menunjukkan kondisi berbeda.
” Jenis urukannya bervariasi, sebagian urukan tampak sesuai, sementara sebagian lainnya ditemukan lembek dan tidak memenuhi standar,” Imbunya.
Siswanto berharap pembangunan dilakukan dengan kualitas terbaik agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dan hasilnya tepat sasaran. Ia meminta kontraktor memperbaiki kekurangan yang ditemukan, sekaligus menegaskan bahwa DPRD akan terus melakukan pengawasan agar proyek berjalan sesuai aturan dan memberi dampak positif bagi warga. (Sgt/Met)
Rctiplus.com
pewartanusantara.com
Jobnas.com
Serikatnews.com
Langgar.co
Beritautama.co
Gubuktulis.com
surau.co
