Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Puluhan Rumah di Desa Wadung Mulai Diratakan untuk Pembangunan GRR Tuban
Suasana pembongkatan rumah di Desa Wadung Tuban (Foto: Beritabaru.co)

Puluhan Rumah di Desa Wadung Mulai Diratakan untuk Pembangunan GRR Tuban



Berita Baru, Tuban – Dalam tiga pekan terakhir rumah di Dusun Tadahan, Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, mulai diratakan untuk pembangunan Kilang Minyak Grass Root Refinery (GRR) oleh PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

Berdasarkan penelusuran wartawan Beritabaru.co Biro Tuban pada lahan yang sekarang sudah menjadi milik Pertamina Rosneft tersebut, beberapa rumah belum dirobohkan karena masih menunggu relokasi yang dijanjikan Pertamina Rosneft waktu akan membeli tanah tersebut.

Sementara itu, salah seorang warga Dusun Tadahan Mukhit mengatakan dirinya sebenarnya memiliki perasaan yang iba ketika melihat dusunya digusur.

“Perasaan saya gak enak ketika melihat dusun yang dulu saya tempati sekarang digusur, tapi mau gimana lagi sudah di beli sama Pertamina,” kata Mukhit, Senin (7/3).

Mukhit menyampaikan, dirinya bersama keluarga sudah kurang lebih 40 tahun tinggal di Dusun Tadahan. Ia merasa iba karena warga dusun tersebut tidak bisa berkumpul lagi dalam satu tempat.

“Dulu saya sempat menolak, tapi karena di tegur anak jadi saya memilih diam, untuk rumah saya belum robohkan karena masih menunggu relokasi yang dijanjikan oleh Pertamina, namun saya sudah membuat rumah di Dusun Mlangwe, Desa Mentoso,” ujarnya.

Diketahui, Pertamina Rosneft merupakan perusahaan joint venture (JV) antara Pertamina Group dengan raksasa energi Rosneft asal Rusia yang menjadi pelaksana proyek strategis nasional GRR Tuban dengan luas lahan 834 hektare. Rosneft memiliki pemegang kendali sebesar 45% dan sisanya 55% adalah PT Pertamina (Persero).

Corporate Affairs PRPP, Yuli Wahyu Witantra, saat dikonfirmasi menyampaikan hal tersebut merupakan bagian dari pekerjaan Land Clearing Tahap IV Pertamina GRR Tuban Tahun 2022 yang sudah disampaikan melalui beberapa rilis dari awal tahun.

“Meski demikian karena hal tersebut masih masuk ke dalam pekerjaan Pertamina GRR Tuban, saya dari PRPP tidak mempunyai kewenangan untuk menjawab. Silahkan bisa kontak Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Bapak Ifki Sukarya terkait hal tersebut,” jawab Yuli melalui pesan singkatnya.

Proyek Kilang GRR Tuban merupakan program pembangunan kilang minyak baru yang terintegrasi dengan kilang petrokimia guna mewujudkan ketahanan energi negeri.

Selain produk BBM, Kilang GRR Tuban bertujuan menghasilkan produk petrokimia sebesar 2.820 kilo ton per tahun, serta paraxylene sebesar 1.300 kilo ton per tahun.

Sebagai Proyek Strategis Nasional, Kilang GRR Tuban diproyeksikan akan menjadi salah satu kilang terbesar Indonesia dan menghasilkan produk BBM berkualitas seperti Gasoline, Diesel, dan Avtur hingga 229 ribu barel per hari.

Kilang minyak yang diharapkan menjadi fasilitas Petrokimia terbesar di Asia Tenggara ini ditargetkan beroperasi pada 2027 dan menyerap kurang lebih 27.000 tenaga kerja pada saat konstruksi serta 2.500 tenaga kerja setelah proyek beroperasi.

Sampai berita ini ditayangkan, Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Bapak Ifki Sukarya tidak membalas pesan singkat yang dikirim wartawan Beritabaru.co, Biro Tuban.