Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Yayasan Paramitra Ajak Mahasiswa Talk Show Layanan Kesehatan Yang Inklusif di Tuban

Yayasan Paramitra Ajak Mahasiswa Talk Show Layanan Kesehatan Yang Inklusif di Tuban



Berita Baru, Tuban – Puluhan mahasiswa dari Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban, Universitas Terbuka (UT) mengikuti Talk show pelayanan kesehatan yang inklusif di Kabupaten Tuban. Hal ini sebagai upaya mendorong terwujudnya sistem layanan kesehatan mata yang inklusif, komprehensif, dan replikatif.

Dengan mengusung tema “Sudah saatnya mewujudkan layanan yang inklusif di Kabupaten Tuban” talk show yang diselenggarakan di Meeting Room RSNU Tuban itu dihadiri Kabid Pemberdayaan, Rehabilitasi Sosial & Penanganan Tindakan Kekerasan Dinas Sosial P3A dan PMD, Dra. Muharti, Kepala Puskesmas Widang Sekaligus Ketua DPD PPNI Kabupaten Tuban, Bedjo, dan Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cabang Tuban, Andy Puryono.

Rudi Wibowo selaku Kordinator Wilayah Paramitra Jawa Timur Kabupaten Tuban mengatakan, kegiatan Talk show layanan kesehatan inklusif ini sebagai bentuk Campaign/kampanye bahwa Penyandang disabilitas punya hak atas akses kesehatan sesuai UU No 8 tahun 2016 dan Perda No 20 tahun 2021 tentang Perlindungan dan kesejahteraan penyandang disabilitas.

“Dengan kegiatan ini kita ikut mendorong layanan kesehatan untuk lebih aksesibel terhadap bangunan dan layanan kesehatan, sehingga kegiatan ini memberikan informasi bagi para penyandang disabilitas layanan mana saja yang sudah aksesibel,” katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Widang Sekaligus Ketua DPD PPNI Kabupaten Tuban, Bedjo juga mengungkapkan, sesuai harapan kita bahwa semua puskesmes dan rumah sakit yang ada di Kabupaten Tuban harus memberikan pelayanan yang inklusif.

“Ini sudah ditunjang oleh perda, tadi juga sudah disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan, Rehabilitasi Sosial & Penanganan Tindakan Kekerasan Dinas Sosial P3A dan PMD, Dra. Muharti, dan akan ditindaklanjuti menjadi Perbub petunjuk teknis,” ungkapnya.

Sebagai Kepala Puskesmas Widang, Bedjo menjelaskan, kalau dirinya juga sudah berupaya memberikan pelayanan yang inklusif. Diharapkan untuk puskesmas-puskesmas yang lain bisa menyusul sehingga nanti pelayanan kita benar-benar layanan yang ramah disabilitas.

“Saya sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Tuban mengaharapkan juga kepada teman-teman perawat yang memberikan pelayanan di puskesmas juga ramah disabilitas yang inklusif. Mudah-mudahan itu bisa terwujud,c jelas Bedjo saat ditemui awak media.

Sementara itu, Ketua Pertuni Andy Puryono juga menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bagus karena ini ada kaitannya dengan layanan kesehatan yang ramah disabilitas dan inklusif di Kabupaten Tuban. Ini juga ada hubungannya masyarakat di Tuban yang perlu edukasi terkait pemahaman disabilitas.

“Kalau sudah ada UU No 8 tahun 2016 dan Perda No 20 tahun 2021 tentang Perlindungan dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Sehingga seorang disabilitas tidak dipandang sebagai orang cacat,” tuturnya.

Ia menegaskan sejauh ini pelayanan di Kabupaten Tuban untuk disabilitas sendiri sudah sangat bagus. “Ini sedang berproses, cuma karena sudah ada program dari Yayasan Paramitra Jawa Timur dan CBM Global Indonesia jadi pelayanan lebih meningkat,” pungkasnya.